Bola.com, Yas Marina - Pebalap Indonesia, Sean Gelael, menjalani tes F1 bersama Toro Rosso di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Selasa (28/11/2017). Hasilnya memuaskan bos Toro Rosso, Franz Tost.
Baca Juga
Sean Gelael dinilai telah menyelesaikan program yang dicanangkan Toro Rosso dengan baik. Pebalap berusia 21 tahun itu bahkan mencatatkan waktu lap yang membuat Tost terkejut.
Ini merupakan tes F1 ketiga yang dilakoni Sean Gelael bersama Toro Roso. Sebelumnya, pebalap yang bernaung dalam manajemen Tim Jagonya Ayam itu menjajal mobil Toro Rosso di Bahrain dan Hungaria.
Selain itu, Sean Gelael juga diberi kesempatan untuk menjalani empat sesi latihan bebas F1. Dia turun pada FP1 GP Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan Meksiko. Dia bahkan dibukakan pintu untuk tampil pada ajang F1 selama satu musim penuh pada 2019.
Ini tentu sebuah kepercayaan besar Toro Rosso terhadap Sean Gelael. Jelas, kepercayaan ini disambut bahagia oleh mantan pebalap Carlin dan Campos tersebut.
Lantas bagaimana kesan Sean Gelael selama menjalani tes di Abu Dhabi? Bagaimana pula perasaannya bekerja dengan teknisi yang berpengalaman? Berikut ini petikan wawancara dengan Sean Gelael yang diterima Bola.com, Rabu (29/11/2017):
Jalani Tes dengan Baik
Bisa ceritakan bagaimana jalannya tes bersama Toro Rosso?
Sean Gelael (SG): Sangat baik. Sesi pagi berjalan lama karena kami melakukan simulasi lomba dengan ban berkompon keras, yaitu ban hard, medium, dan soft, yang semuanya baru. Jumlah lapnya banyak. Ban keras tidak cocok di Abu Dhabi, tapi kami mendapatkan data yang bagus buat tim. Sorenya baru terasa lebih baik, karena saya melakukan simulasi kualifikasi dengan ban soft, supersoft, ultrasoft, dan jenis baru, hypersoft.
Saya rasa kami melakukan langkah tepat, terutama pada satu lap di mana saya mencatatkan waktu terbaik. Data yang kami dapatkan sangat penting dan selama melakukan simulasi lomba dengan ban keras itu, kami mengerti lebih banyak tentang karakter masing-masing ban.
Ini krusial bagi pengembangan buat musim depan, untuk aerodinamika mobil, dan untuk mengetahui pada bagian mana kami bisa memfokuskan pengembangan. Karena data yang kami dapatkan banyak, jadi hari ini saya anggap positif.
Bagaimana rasanya menjadi pebalap yang berperan besar dalam pengembangan mobil?
SG: Saya rasa hubungan kami sangat baik, mereka memercayai masukan dari saya dan termasuk juga cara balap saya. Jadi jelas, saya senang bisa diakui dan dihargai karena masukan saya sama bagusnya dengan masukan para pebalap reguler Toro Rosso. Itu hal paling penting.
Apa yang bisa Anda pelajari?
SG: Sayangnya, kami (tim Toro Rosso) tak terlalu kompetitif di Abu Dhabi tahun ini jadi tadi kami mencari solusi berbeda agar bisa lebih bagus tahun depan. Selain dari itu, saya belajar banyak soal ban dan mencari cara terbaik untuk beradaptasi. Saya belajar banyak hal berbeda, karena melahap 117 lap. Misalnya, cara mengubah gaya balap dengan ban yang berbeda-beda.
Apakah Anda juga menjajal perangkat Halo?
SG: Ya, tapi hanya pada satu jam pertama pada pagi hari. Saya hanya melakukan tiga lap dan kemudian tidak memakainya lagi. Jadi anggap saja itu hanya tes aerodinamika ringan untuk halo.
Mengalihkan Fokus ke Prema Racing
Bagaimana rasanya? Ini menarik karena tahun depan di F2 Anda juga bakal pakai Halo?
SG: Sebenarnya tidak terlalu buruk. Tak masalah di depan saya ada batang melintang, karena kami tak fokus di lintasan lurus. Kami fokus di tikungan dan segala hal terkait itu. Mungkin saat start kami akan sulit melihat lampu start, namun saya rasa ini bukan masalah besar. Mungkin Halo akan berpengaruh pada aerodinamika mobil. Kita lihat saja nanti, tapi yang pasti ini hal menarik.
Bagaimana perasaan Anda bekerja sama dengan Marco Matassa, yang sudah menangani beberapa pebalap di Toro Rosso?
SG: Saya bekerja sama dengan dia di hampir semua sesi latihan bebas yang saya jalani. Kami saling mengenal secara baik. Kami punya hubungan baik dan itu berjalan terus menerus, dan itu bagus. Saya percaya dengannya dan dia percaya saya. Kalau punya hubungan seperti ini, kita bisa belajar lebih banyak dan lebih cepat.
Setelah ini, Anda akan fokus ke tim baru Anda pada ajang F2, Prema Racing?
Ya, pada Kamis, Jumat, dan Sabtu saya akan melakukan banyak lap lagi di Abu Dhabi! Ini akan menjadi start baru lagi dan ini bagus. Saat ini hubungan kami sudah terjalin dengan baik dan saya berharap segala sesuatunya akan berjalan baik.
Baca Juga
Wasit Kontroversial Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea di Play-off Olimpiade Jadi Pengadil Terbaik 2024
7 Mantan Pemain Real Madrid yang Berkilau Setelah Pindah: Ada yang Jadi Kapten Tim Raksasa Liga Inggris
Bursa Transfer Pemain Timnas Indonesia di Eropa: Jay Idzes Laris Manis, Kevin Diks Otw Jerman, Ole Romeny Menyeberang ke Inggis