Bola.com, Buriram - Performa Gerry Salim pada ajang Asia Road Racing Championship 2017 layak diacungi jempol. Dia langsung menjadi juara pada debutnya di kelas Asia Production 250.
Hasil ini jelas bukan hanya karena potensi Gerry Salim semata. Kinerja para mekanik juga tak bisa dilepaskan. Satu di antara yang patut mendapat pujian adalah Prayogi Subur, kepala kru mekanik Gerry Salim.
Baca Juga
Subur menjadi salah satu otak di balik performa garang CBR250RR yang dikendarai pebalap asal Surabaya tersebut. Menariknya, ini merupakan tahun pertama Subur mendampingi Gerry Salim selama satu musim penuh. Pada musim 2016, Subur merupakan kepala kru Dimas Ekky Prarama di kelas Supersport 600.
"Sensasi menjadi kepala kru itu luar biasa, mantap. Tentu ada suka dan dukanya," ujar Subur kepada Bola.com di Buriram.
"Sukanya, kalau apa yang sudah kami rencanakan berjalan dengan lancar dan hasilnya positif. Dukanya, kadang settingan yang kami kasih belum tentu pas dengan karakter pebalap, dan apa yang sudah kami pikirkan dengan matang, justru meleset," tambahnya.
Diskusi dan Ngambek
Sebagai kepala mekanik, Subur tidak hanya dituntut memahami mesin motor. Dia juga harus mengerti soal manajemen. "Kami juga harus bisa tahu karakter masing-masing pebalap dan itu juga perlu pendekatan," ungkapnya.
Hal tersebut membuat Subur dan Gerry tak hanya berdiskusi soal balapan atau teknisi motor. Subur juga terkadang sigap dalam mendengarkan curahan hati sang pebalap.
Dia mengakui hubungan dengan Gerry Salim tak selalu berjalan baik. Keduanya sering terlibat diskusi hangat karena setelan motor yang tak sesuai harapan. Bahkan, kata Subur, tak jarang Gerry Salim ngambek.
"Berselisih pasti pernah apalagi soal settingan. Kadang apa yang kami setting belum tentu sesuai dengan pebalapnya. Kalau ngambek juga pernah saat latihan, tapi biasanya kami hanya perlu kasih penjelasan," ungkap Subur.
Subur mengaku tak tahu bagaimana masa depannya bersama Gerry Salim. Dia tak bisa memastikan apakah bakal terus menjadi kepala kru pebalap berjulukan The Bonex itu jika sang rider naik kelas atau promosi ke CEV.
"Kalau saya tergantung keputusan tim. Kalau diminta untuk berangkat menemani Gerry Salim, saya akan melaksanakan perintah," ujar Subur sembari tersenyum.