Bambang Pamungkas Beri Pelatihan untuk 11 Anak Tulehu

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 04 Des 2017, 20:30 WIB
Striker Persija, Bambang Pamungkas, memberi instruksi kepada anak-anak saat pelatihan di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Senin (4/12/2017). Sebanyak 13 anak dari Maluku mengikuti pelatihan Liga Remaja UC News. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - 13 anak dari Maluku, di mana 11 di antaranya berasal dari Tulehu, akhirnya tiba di Jakarta untuk mengikuti pelatihan sepak bola. Pada hari pertama mereka langsung mendapatkan pelatihan dari salah satu mantan striker Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, di Lapangan sepak bola Soemantri Brojonegoro, Jakarta, Senin (4/12/2017).

Ke-13 anak-anak itu juga berkesempatan bertemu dengan pelatih asal Brasil, Jacksen F Tiago, dan mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri. Tak hanya itu, ke-13 anak-anak Tulehu itu pun bertemu langsung dengan salah satu pemain Timnas Indonesia U-19 asal Tulehu, Rifad Marasabessy.

Bambang Pamungkas didaulat untuk membantu memberikan pelatihan kepada anak-anak Tulehu yang juga melibatkan dua pelatih asal Brazilian Soccer School yang memberikan pelatihan hingga Kamis (7/12/2017). Dalam sambutannya, mantan pemain Timnas Indonesia yang akrab disapa Bepe itu merasa gembira kembali bertemu dan berinteraksi langsung dengan pesepak bola cilik.

Advertisement

"Menjadi sebuah kebanggan bagi saya setiap kali saya dilibatkan dalam kegiatan anak-anak muda karena saya selalu sampaikan bahwa talenta muda di Indonesia tidak pernah kalah dari negara mana pun. Coach Indra Sjafri pernah buktikan itu di Timnas Indonesia U-19, kita pernah juara pada 2013," ujar Bambang Pamungkas.

Namun, sebagai pemain sepak bola yang sudah berpengalaman hampir 20 tahun di level tertinggi, Bambang Pamungkas mengakui ada keresahan terkait prestasi sepak bola Indonesia dan kelanjutan talenta-talenta cilik ini ketika memasuki level senior.

Bepe pun mengajak semua insan sepak bola untuk sama-sama bertanggung jawab mengawal talenta-talenta muda Indonesia untuk bisa sampai ke level senior dengan baik dan mengharumkan nama Indonesia.

"Permasalahannya adalah kenapa di level senior kita tidak pernah juara? Artinya ada sebuah proses yang salah soal kenapa kita tidak bisa mengawal talenta muda ini sampai ke level senior," ujar Bepe.

"Solusinya adalah seluruh elemen di sepak bola Indonesia punya tanggung jawab yang sama untuk membantu talenta-talenta ini terjaga sampai di level senior. Itu kenapa menjadi sebuah hal yang bagus seperti yang diinisiasi oleh UCNews saat ini, banyak talenta di Indonesia yang belum terlihat, seperti di Tulehu."

"Hari ini kami mencanangkan agar salah satu pemain yang ada di sini, atau saya harapkan semuanya, bisa menggunakan emblem Garuda dan membawa kebanggaan bagi Indonesia suatu saat nanti. Jangan pernah berhenti bermimpi karena adik-adik ini yang suatu saat nanti akan menggantikan pemain-pemain Timnas Indonesia yang ada saat ini untuk mengharumkan nama Indonesia," lanjut Bepe.

Dalam pelatihan tersebut, mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 yang kini dipercaya PSSI mencari bakat usia muda, Indra Sjafri, juga menyempatkan hadir dalam kegiatan tersebut. Indra juga sempat berbincang dengan beberapa anak dari Tulehu yang memang sudah menarik perhatiannya. Ia berharap kegiatan yang digelar oleh UCNews itu bisa digelar dengan intensitas yang lebih besar dan cakupan wilayah yang lebih besar.

"Saya berharap UCNews tidak hanya di Tulehu, tidak hanya saat ini, tapi setiap tahun. Setidaknya bisa memberikan kegiatan di daerah yang minim sponsor untuk mengembangkan talenta-talenta sepak bola usia muda," ujar Indra Sjafri.

Kegiatan pelatihan kepada 13 anak yang melibatkan Bambang Pamungkas ini merupakan rangkaian dari UC Liga Remaja Tulehu. Tahap pertama kegiatan sudah digelar pada 22 hingga 27 November 2017. Sementara tahap kedua dimulai Senin (4/12/2017). Masyarakat Indonesia dapat memberikan dukungan kepada 11 pemain muda, yang salah satunya akan mendapatkan kesempatan berlatih intensif di Chelsea FC Soccer School, Jakarta.