Pergantian pelatih AC Milan dari Vincenzo Montella ke Gennaro Gattuso belum juga memberikan hasil yang memuaskan. Sebaliknya, I Rossoneri kembali menuai hasil buruk saat bersua tim yang relatif lemah, Rijeka, dalam laga pamungkas babak penyisihan grup Liga Europa, Jumat (8/12/2017) dinihari WIB.
Baca Juga
Bertandang ke markas Rijeka, I Rossoneri kalah 0-2. Hasil ini dinilai sangat memalukan bagi AC Milan, apalagi Rijeka merupakan tim yang sudah dipastikan gugur.
Meski tak mengubah posisi sebagai juara grup, kekalahan ini mengotori catatan perjalanan Leonardo Bonucci dan kawan-kawan yang selama ini belum pernah kalah sejak putaran ketiga babak play-off.
Di samping itu, ini merupakan hasil negatif kedua yang diraih AC Milan sejak ditangani Gattuso pada 27 November lalu. Di pertandingan sebelumnya di Serie A, Milan ditahan imbang 2-2 oleh tim juru kunci, Benevento.
Yang lebih parah lagi, meski unggul dalam penguasaan bola, AC Milan tak mampu melesakkan satu pun tembakan ke arah gawang.
Hal Negatif
"Saya punya perasaan bahwa hal negatif akan terjadi. Tim seperti menghilang dan kami perlu memperbaiki itu. Tampak seolah para pemain tidak mampu bereaksi secara psikologis," ujar Gattuso usai pertandingan, seperti dilansir Football Italia.
Pada laga tersebut, Gattuso memang tidak menurunkan sejumlah penggawa utama, seperti Gianluigi Donnarumma, Leonardo Bonucci, Mateo Musacchio, Franck Kessie, dan Ricardo Rodriguez. Namun, ia tetap memasang Alessio Romagnoli, Lucas Biglia, Andre Silva, dan Patrick Cutrone.
"Saya berharap lebih hari ini tadinya. Kami (AC Milan) memalukan, dan absennya beberapa pemain utama tidak bisa dijadikan alasan," Gattuso mengakui.
Ubah Mental
Akhir pekan nanti, AC Milan akan menjamu Bologna di San Siro dalam lanjutan Serie A. Laga tersebut akan menjadi ujian bagi Gattuso untuk membuktikan kelayakannya melatih juara Serie A 18 kali itu.
"Kemenangan akan bagus untuk mengangkat moral. Sekarang pertandingan lawan Bologna menjadi fundamental dan kami tidak boleh berbuat salah," kata Gattuso.
"Kami sangat perlu mengubah tren dan mental kami. Tidak ada gunanya kami menguasai bola sebanyak 64 persen kalau kami tidak bermain dengan semangat berapi-api dan rasa lapar. Itulah yang sedang hilang saat ini," papar Gattuso. (Abul Muamar)