3 Fakta Menarik Jelang Duel Juventus Vs Inter Milan

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2017, 19:18 WIB
Juventus vs Inter Milan (Liputan6.com/Abdillah)

Jakarta Juventus akan menjamu pemuncak klasemen, Inter Milan di Stadion Allianz, Sabtu (9/12/2017) atau Minggu dinihari WIB. Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara.

Bagi Juventus kemenangan akan membuat mereka menyalip Inter Milan dari puncak klasemen. Saat ini, La Vecchia Signora berada di peringkat ketiga dengan 37 poin, terpaut dua angka dari sang tamu.

Advertisement

Mengatasi Inter juga akan membuka jalan mereka untuk merebut Scudetto ketujuh musim ini. 

Misi yang tak besar juga diusung Inter Milan. Utamanya adalah mematahkan dominasi Juventus yang berlangsung selama enam musim terakhir. Maka itu, banyak yang menyebut laga Juventus vs Inter Milan ini bisa jadi penentu secudetto musim ini.

Dari sisi komposisi pemain yang akan diturunkan, Inter Milan sedikit lebih diuntungkan. La Beneamata akan tampil dengan kekuatan penuh. Semua pemain andalan, termasuk Mauro Icardi, Ivan Perisic, hingga Milan Skriniar berada dalam kondisi prima.

Sedangkan Juventus, dipastikan tampil tanpa Gianluigi Buffon yang dibekap cedera. Tak cuma itu, dua penggawa mereka Paulo Dybala dan Alex Sandro juga tidak dalam kondisi bagus.

Terlepas dari situasi yang ada saat ini, laga Juventus vs Inter Milan juga memiliki sejumlah fakta menarik untuk disimak. Liputan6.com merangkum tiga di antaranya:

 

2 dari 4 halaman

1. Rival Paling Sering Beradu

Gelandang Olympiakos, Vadis Odjida, berusaha melewati bek Juventus, Andrea Barzagli, pada laga Liga Champions di Stadion Georgios Karaiskakis, Rabu (6/12/2017). Juventus menang 2-0 atas Olympiakos.(AFP/Louisa Gouliamaki)

Bagi Juventus, Inter Milan merupakan lawan yang paling sering mereka hadapi sepanjang sejarah dibanding tim lain manapun. Demikian juga sebaliknya bagi Inter Milan. Sampai hari ini, kedua tim tercatat sudah 198 kali bentrok di semua kompetisi, baik domestik maupun internasional.

Dari 198 pertemuan itu, Juventus jauh mendominasi. Si Nyonya Tua menang 93 kali, sedangkan Milan Inter hanya 57 kali. Selebihnya, kedua tim bermain imbang 48 kali.

Juventus vs Inter Milan sudah sangat sering saling berhadapan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Pertemuan sesering itu tidak terlepas dari faktor jarangnya mereka bermain di level liga yang berbeda. Kedua tim hampir selalu sama-sama bermain di level Serie A sejak berdiri. Bahkan Inter Milan belum sekalipun turun kasta.

Setelah Inter Milan, AC menjadi lawan kedua yang paling sering dihadapi Juventus, dengan 192 pertemuan, disusul AS Roma (181), Lazio (175), dan Fiorentina (173). Sedangkan Torino, yang merupakan rival sekota mereka, berada di urutan keenam (161 pertemuan).

Sementara bagi Inter, AC Milan merupakan lawan tersering kedua yang mereka hadapi (195 pertemuan). Berikutnya ada AS Roma (194), Fiorentina (170), dan Lazio (167).

 

3 dari 4 halaman

2. Juventus Pernah Menang 9-1 atas Inter

Para pemain Juventus merayakan gol yang dicetak oleh Federico Bernardeschi ke gawang Olympiakos pada laga Liga Champions di Stadion Georgios Karaiskakis, Rabu (6/12/2017). Juventus menang 2-0 atas Olympiakos. (AP/Petros Giannakouris)

Dari 198 pertemuan antara kedua tim, tercatat sudah 540 gol tercipta. Rinciannya, Juventus 297 gol, sedangkan Inter 243 gol. Yang menarik dari itu semua adalah, baik Juventus maupun Inter Milan, masing-masing pernah beberapa kali menuai kemenangan telak.

Pemain Juventus berlatih jelang laga lawan Inter Milan.(AFP/Marco Bertorello)

Salah satu yang tak terlupakan dalam sejarah adalah kemenangan 9-1 Juventus atas Inter di pekan ke-28 Serie A musim 1960/1961, tepatnya 16 April 1961. Kala itu, I Bianconeri masih diperkuat oleh penyerang legendaris mereka, Almarhum Omar Sivori. Tak tanggung-tanggung, Sivori mencetak enam gol dalam laga tersebut. Tiga gol Juventus lainnya lahir lewat Bruno Nicole, Bruno Mora, serta gol bunuh diri Francesco Riefolo. Sedangkan satu-satunya gol hiburan buat Inter dicetak Sandro Mazzola lewat titik 12 pas.

Beberapa kemenangan besar Juventus lainnya antara lain di ajang Coppa Italia musim 1974/1975 (skor 2-6, menang tandang), pekan ke-22 Serie A 1956/1957 (skor 5-1), dan pekan ke-26 Serie A musim 1941/1942 (skor 4-0).

Sedangkan kemenangan telak Inter Milan di antaranya terjadi di pekan ke-8 Serie A 1935/1936 (skor 4-0), pekan kelima Serie A 1938/1939 (skor 5-0), pekan perdana Serie A 1939/1940 (skor 4-0), dan pekan ke-27 Serie A musim 1953/1954 (skor 6-0).

 

4 dari 4 halaman

3. Spalletti Sering Kalah Lawan Juventus

Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, melakukan selebrasi usai anak asuhnya menang atas Sampdoria pada laga Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (24/10/2017). Inter Milan menang 3-2 atas Sampdoria. (AP/Luca Bruno)

Luciano Spalletti mungkin dianggap sebagai sosok yang paling berjasa membawa Inter Milan bangkit musim ini. Pelan tapi pasti, berkat tangan dingin pelatih berkepala plontos itu, I Nerazzuri kini sudah bercokol di puncak klasemen dengan 39 poin. Tak cuma itu, mereka menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Serie A sampai sejauh ini.

Luciano Spalletti bersama pemain Inter Milan. (AFP / MIGUEL MEDINA)

Namun, Inter Milan tetap perlu waspada untuk laga melawan Juventus ini. Pasalnya, rekor Spalletti dalam berhadapan dengan Juventus sangatlah buruk. Ya, dalam 23 kali kesempatan menjajal si Nyonya Tua, Spalletti keok 18 kali. Ia hanya menang dua kali dan seri tiga kali.

Catatan buruk tersebut antara lain terjadi saat ia menukangi AS Roma. Dari 12 kali bentrok, ia cuma mampu membawa I Giallorossi menang dua kali dan seri dua kali. Selebihnya, delapa kali AS Roma kalah.

Meski demikian, tentu saja itu tidak dapat dijadikan patokan. Spalletti kini menangani Inter Milan dengan skuat yang sepenuhnya berbeda dari AS Roma. Bahkan tidak ada satupun pemain emasnya di Roma yang dibawanya ke San Siro. Apalagi, para penggawa I Nerazzuri kini tengah berada dalam performa terbaik. (Abul Muamar)