Jakarta Panitia pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) menggelar seminar di Univesitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Senin (11/12/2017). Ini adalah lanjutan sosialisasi program magang Broadcast Legacy.
Puluhan mahasiswa fakultas Ilmu Komunikasi dibekali seminar oleh dua narasumber dari Inasgoc Broadcast Department soal tren peliputan ajang olahraga.
Baca Juga
Sosialisasi program magang Broadcast Legacy gencar dilakukan jelang pengesahan MoU atau nota kesepahaman antara Inasgoc, universitas dan International Games Broadcast Services (IGBS). Rencananya, Inasgoc akan menjaring lebih dari 500 mahasiswa sebagai kru penyiaran selama Asian Games 2018 berlangsung.
"Lebih dari 500 mahasiswa akan dididik untuk terlibat dalam siaran ajang olahraga. Kami tawarkan program ini kepada sepuluh universitas di Jabodetabek dan Palembang," ucap pembicara seminar, Rahmat Edi Irawan.
IGBS merupakan lembaga jasa penyiaran ajang olahraga yang akan mengatur distribusi tayangan selama Asian Games 2018. Sebelum menjadi host broadcaster di Indonesia, IGBS akan mengurusi siaran Piala Dunia 2018.
Tak hanya mahasiswa jurusan penyiaran, Inasgoc juga membutuhkan kru tambahan di bidang kehumasan hingga teknologi informasi. Seluruhnya akan mendapat sertifikat keahlian yang berguna di masa mendatang.
"Mahasiswa ini akan diajarkan langsung oleh kru IGBS yang pernah menangani Olimpiade London 2012. Jadi mereka bisa jadikan sertifikat dari IGBS untuk melamar kerja di luar negeri," ucap Rahmat Edi Irawan.
Pendaftaran program magang Broadcast Legacy baru akan dibuka akhir Desember atau usai Mou diresmikan. Pada Januari 2018 perwakilan IGBS akan datang ke Indonesia untuk memaparkan sistem kerja hingga honor kru.
Bukan Volunteer
Rahmat Edi Irawan menegaskan program magang ini berbeda dengan pendaftaran sukarelawan yang telah dibuka Inasgoc lebih dulu. Relawan Asian Games atau volunteer hanya bergerak di bidang administrasi dan kesekretariatan.
"Program magang Broadcast Legacy beda dengan relawan karena dapat pelatihan dari praktisi. Mereka suka membantu siaran olahraga selama Asian Games," kata Rahmat.
"Kalau volunteer hanya membantu kesekretariatan dan memang jumlahnya besar, 13 ribu orang," ucapnya.