Jakarta - Harapan timnas Indonesia untuk bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Asian Games pupus. Ketua Panitia Asian Games 2018 (Inasgoc), Erick Thohir pun membeberkan alasannya.
Cabang olahraga (cabor) sepak bola Asian Games bakal berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September. Akan ada tujuh stadion di lima kota yang bakal menggelar cabor sepak bola.
Baca Juga
Ketujuh stadion tersebut, yakni SUGBK, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Stadion Patriot, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Pakansari, dan Stadion Gelora Sriwijaya.
Dari ketujuh stadion tersebut, Inasgoc belum memberikan izin untuk timnas U-22 bermain di SUGBK. SUGBK tidak dipakai di babak fase grup.
"Kenapa sepak bola tidak di SUGBK? Saya sudah bilang ke PSSI, mereka bisa main di sana asal masuk semifinal," ucap Erick Thohir di Jakarta.
"Penonton pasti ramai dan bisa saja di sana. Kalau mereka timnas tidak sampai semifinal, kita hanya menjadi penonton di SUGBK," katanya menambahkan.
Biaya Renovasi SUGBK
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, total dana keseluruhan rehabilitasi venues di GBK Jakarta, Jakabaring Palembang, dan pembangunan 10 tower Wisma Atlet Kemayoran semuanya menelan anggaran Rp 6,2 triliun.
Pada 2 Desember 2017, Presiden Joko Widodo meresmikan empat venue di kawasan SUGBK, yakni lapangan hoki, akuatik, panahan, dan lapangan bola ABC. Boaya renovasi keempatnya mencapai Rp 370 miliar.
Di kawasan GBK, pemerintah membangun 13 fasilitas olahraga. Empat fasilitas telah diresmikan, sedangkan untuk sembilan sisanya akan rampung dalam waktu dekat dan segera diresmikan.
Target Timnas Indonesia
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi sudah menargetkan Timnas Indonesia U-22 harus menembus posisi empat besar di ajang Asian Games 2018.
Saat ini, pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla masih mencari tiga pemain senior yang akan diajak bermain di Asian Games.