Ini Cara Ronaldo Balas Ejekan Pelatih Gremio

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 18 Des 2017, 08:57 WIB
Cristiano Ronaldo tak menutup peluang untuk pensiun bersama Real Madrid, namun menyerahkan segala hal soal masa depannya kepada pihak klub.(AFP/Karim Sahib)

Bola.com, Abu Dhabi - Bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo hanya bisa tertawa menanggapi ejekan pelatih Gremio, Renato Gaucho. Sebab, ia mengaku tidak tahu harus membalas apa.

Real Madrid berhadapan dengan Gremio di Final Piala Dunia Antarklub, Sabtu (16/12/2017) kemarin di Dubai, Uni Emirat Arab. Sebelum partai itu, Renato melontarkan psywar pada Ronaldo dengan menyebut dirinya lebih baik dari CR7 saat masih aktif bermain.

Advertisement

"Saya tak tahu bagaimana menanggapi pernyataan Renato Gaucho. Tidak ada jawaban yang layak untuk itu. Saya pikir yang terbaik adalah menertawakannya," kata Ronaldo seperti dilansir Soccerway.

Ronaldo pantas tertawa lantaran ia sukses mengantarkan Real Madrid mempertahankan juara Piala Dunia Antarklub. Madrid menang lewat gol tunggal Ronaldo di menit 53.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Ronaldo Kepo

Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2017 usai mengalahkan klub Brasil, Gremio pada babak final di stadion Zayed Sports City di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, (16/12). (AP Photo / Hassan Ammar)

Meski terkesan tak menanggapi serius, Ronaldo ternyata sempat mencari info terkait sosok Renato Gaucho. Menurut Ronaldo , Renato punya jejak rekam yang bagus di dunia sepak bola.

Renato pernah meraih enam trofi saat masih aktif bermain. Di level timnas, ia turut berjasa membawa timnas Brasil juara Copa America 1989.

"Saya lalu melihat CV nya karena saya penasaran dan saya bisa lihat dia punya CV yang bagus," ujar Ronaldo.

3 dari 3 halaman

Borong Penghargaan

Foto dok. Bola.com

Selain mempertahankan gelar juara, para pemain Real Madrid juga menyabet penghargaan individu. Luka Modric ditahbiskan sebagai pemain terbaik di turnamen ini, disusul dengan Ronaldo di tempat kedua.

Real Madrid juga mendapat predikat sebagai tim dengan Fair Play terbaik. Di edisi sebelumnya, penghargaan ini menjadi milik klub Jepang, Kashima Antlers.