Jakarta Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, berkali-kali berniat pensiun dari MotoGP. Namun sampai saat ini, The Doctor masih belum juga menetapkan tanggal yang pasti.
Dalam beberapa kesempatan, Rossi menyebut performa motor Yamaha ikut menjadi penentu kapan dirinya akan pensiun dari MotoGP. Jika ia merasa masih kompetitif, ia akan mengambil keputusan usai enam balapan pertama MotoGP 2018.
Baca Juga
Sejatinya, keinginan pembalap Movistar Yamaha itu adalah pensiun setelah meraih gelar juara dunia ke-10 sepanjang kariernya. Masalahnya, sudah begitu sering perjuangan keras pembalap berusia 38 tahun itu berujung kegagalan.
Di MotoGP 2017, ia malah semakin tersisih dari persaingan. Pembalap Italia itu hanya finis di urutan kelima klasemen, terburuk sepanjang sejarah membela Yamaha. Kebetulan, kontrak Rossi bersama Yamaha sendiri akan berakhir usai musim 2018.
"Semua pembalap Italia memiliki tugas untuk menggantikan Valentino saat ia pensiun. Cepat atau lambat ia akan pensiun dan akan berlanjut kepada semua pembalap Italia untuk menggantikannya," kata Franco Morbidelli, rookie MotoGP 2018, dilansir Tuttomotoriweb.
Dukung Raih Gelar ke-10
Sejatinya, Morbidelli sendiri menjadi salah satu pembalap yang masuk daftar The Next Rossi. Itu karena ia dinilai memiliki potensi yang siap menggebrak persaingan pada musim depan meski hanya menyandang status sebagai rookie.
Dari tahun ke tahun, kemampuannya beraksi di lintasan pun semakin meningkat. Buktinya, setelah finis di urutan ke-11 klasemen musim 2014, urutan ke-10 (2015), dan urutan keempat (2016), akhirnya ia mampu menyabet gelar juara Moto2 pada musim 2017. Dari 18 balapan, ia meraih 12 podium yang delapan di antaranya adalah kemenangan.
"Jika Vale dan Yamaha bekerja dengan baik, ia memiliki semua yang dibutuhkan untuk memenangkan gelar ke-10. Tentu ia akan lebih tua. Tapi ia memiliki antusiasme besar dan bakat tepat untuk mencobanya. Saya tak pernah memberi saran kepada Vale kecuali soal video dan musik," tegas Morbidelli.
Rapor Morbidelli di Setiap Musim
2013: 3 balapan, 0 kemenangan, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 0 poin
2014: 18 balapan, 0 kemenangan, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 75 poin
2015: 14 balapan, 0 kemenangan, 1 podium, 0 pole, 2 fastest lap, 90 poin
2016: 18 balapan, 0 kemenangan, 8 podium, 0 pole, 3 fastest lap, 213 poin
2017: 18 balapan, 8 kemenangan, 12 podium, 6 pole, 8 fastest lap, 308 poin