Resmi Gantung Sepatu, Kaka Bakal Latih AC Milan?

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2017, 10:23 WIB
Legenda AC Milan Kaka (AFP/Olivier morin)

CEO AC Milan, Marco Fassone, menanggapi soal masa depan Ricardo Kaka, yang telah resmi mengakhiri karier sepak bolanya. Fassone menyisyaratkan Rossoneri bakal memakai jasa Kaka.

 

Advertisement

Kaka merupakan legenda AC Milan yang sukses mempersembahkan gelar Liga Champions di musim 2006/2007. Pria asal Brasil itu gantung sepatu di usia 35 tahun.

Disebut-sebut, Kaka bakal kembali bekerja untuk AC Milan. Bukan sebagai pelatih, Kaka akan bekerja sebagai direktur. Menurut Fassone, kepastiannya akan segera diketahui sebelum Natal.

"Saya menghabiskan sejam bersama Kaka dan ayahnya sekitar 15 hari lalu. Kami bertukar pikiran soal apa yang akan dia lakukan di masa depan dan bagaimana kami menatap masa depan Milan. Dia bilang dia butuh waktu sebulan untuk memutuskan," ungkap Fassone, seperti dilansir Football Italia.

Kaka dikenal sangat dekat dengan AC Milan. Bahkan ketika hengkang pun, namanya masih kerap disebut-sebut di lingkungan klub berjuluk I Rossoneri itu.

Hal itu wajar mengingat mantan pemain timnas Brasil itu merupakan salah satu pemain terbaik yang mereka pernah dimiliki. Selain trofi Liga Champions 2006/2007, ia juga mengantarkan Diavolo meraih Scudetto (2003/2004), Supercoppa Italiana (2004), Piala Super Eropa (2007), serta Piala Dunia Antarklub (2007).

"Saya pikir kami pasti akan berkomunikasi lagi sebelum Natal. Bukan cuma sekadar mengucapkan Merry Christmas, tapi juga membahas apakah cerita dongeng bisa dimulai, dilanjutkan, selesai atau mungkin kembali lagi," jelas Fassone.

2 dari 3 halaman

Ingin Peran di Klub

Foto dok. Bola.com

Sebelumnya saat mengumumkan pensiunnya hari Minggu lalu, Kaka menegaskan bahwa dirinya masih ingin berkarier di dunia sepak bola. Meski tidak menyebut secara spesifik peran apa, Kaka sedikit menyinggung soal kursi kepelatihan.

"Sebuah babak baru sudah tiba. Sekarang saya akan mempersiapkan diri untuk meneruskan karier di sepak bola dan memiliki peran baru. Namun yang jelas bukan sebagai pemain profesional, bukan atlet," paparnya.

"Saya akan suka ambil bagian dari klub dengan peran yang lebih, seperti manajer, atau direktur olahraga, seseorang yang tetap dekat dengan lapangan dan klub," ujar Kaka dalam wawancara bersama media Brasil, Globo.

Sebelum memantapkan keputusannya, Kaka mengaku butuh waktu untuk tenang dan berhati-hati.

"Lalu saya akan bertanya pada orang-orang yang dekat dengan saya. Orangtua saya, kakak saya, istri saya, serta abang ipar saya. Ada lima orang. Saya minta mereka mendoakan saya," ungkap pemain yang dikenal religius ini.

3 dari 3 halaman

Karier Kaka

Foto dok. Bola.com

Selama aktif bermain, Kaka menghabiskan banyak waktunya di Eropa. Dididik dan mengorbit di Sao Paolo, ia kemudian bergabung dengan AC Milan pada 2003. Di sana ia bermain sampai tahun 2009, mencetak 70 gol dalam 193 penampilan.

Kemudian pada 2009, ia hengkang ke Real Madrid dengan nilai transfer 65 juta euro. Bersama Los Blancos, karier Kaka meredup. Ia hanya mampu mencetak 23 gol dalam 85 penampilan.

Tahun 2013, Kaka sempat "pulang" ke AC Milan. Namun di periode keduanya itu ia tetap tak mampu bersinar. Ia hanya menorehkan 7 gol dalam 30 penampilan.

Akhirnya mulai 2014, ia mengakhiri petualangannya di Eropa, dan hijrah ke Amerika Serikat untuk bermain bersama Orlando City. Tiga tahun membela klub MLS itu, Kaka akhirnya pensiun, dengan catatan 24 gol dalam 75 penampilan. (Abul Muamar)