Test Event Asian Games: Timnas Indonesia Cari Lawan

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 21 Des 2017, 11:57 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-23 saat melawan Suriah U-23 pada laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Rabu (16/11/2017). Indonesia kalah 2-3. (Bola.com/NIcklas Hanoatubun)

Jakarta Di awal 2018 Timnas Indonesia U-23 bakal fokus dengan agenda persiapan menuju Asian Games 2018. Rencananya timnas Indoensia akan melakoni sebuah test event berwujud turnamen melawan tim-tim Asia.Timnas Indonesia U-23 melihat Asian Games sebagai ajang yang begitu prestisius. Maklum, status sebagai tuan rumah dan tuntutan besar dari publik mengiringi perjalanan mereka. Ya, tim Merah Putih ditargetkan menembus empat besar.

Advertisement

Untuk mewujudkan target itu, tentu persiapan timnas Indonesia harus sangat matang. Test event pada Februari 2018 pun jadi salah satu cara untuk mengasah kemampuan. Sayangnya, sampai saat ini belum semua tim memberikan konfirmasi soal keikutsertaan mereka.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha usai diskusi BukaTalks yang digagas Bukalapak, Rabu (20/12/2017), menyebut pihaknya telah membuat daftar tujuh negara untuk menjadi peserta. Namun, yang baru menjalin komunikasi dan memberikan konfirmasi informal hanya China dan Yordania.

"Yang sudah secara informal baru mereka. Untuk Arab Saudi dan Qatar mungkin akan diganti Iran dan Yordania. Tergantung siapa yang confirm. Selain mereka, yang kami undang adalah Korea Selatan, Vietnam, Myanmar yang mungkin tidak bisa dan akan diganti Singapura), Iran/Yordania, Arab/Qatar, dan Malaysia yang masih 50:50," ujar Tisha di kawasan Kemang, Jakarta.

 

 

2 dari 2 halaman

Minta Bantuan Inasgoc

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Untuk mendapat kepastian hal itu, PSSI menjalin komunikasi dengan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) secara intens. Itu karena semua hal terkait Asian Games harus lewat Inasgoc yang dipimpin Erick Thohir.

"Saat ini PSSI menempel Inasgoc untuk bisa mempercepat proses undangan peserta verifikasi dan sebagainya. Itu karena agenda federasi cukup padat, konfirmasi yang masih minim dari mereka secara formal," ungkap Tisha.

"Kami terus mencoba untuk mendapatkan konfirmasinya hingga akhir tahun agar bisa kami pastikan siapa saja pesertanya. Kalau format tidak berubah, masih mengundang tujuh negara. Semoga saja ketujuh negara yang direncanakan ini bisa konfirmasi," ia menambahkan.