MotoGP: Dikritik Fans Rossi, Ini Jawaban Lorenzo.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 23 Des 2017, 13:08 WIB
Jorge Lorenzo sampai saat ini masih menjadi pebalap tersukses di MotoGP Valencia. (dok. MotoGP Valencia)

Bola.com, Madrid - Meski berstatus pembalap atas MotoGP, Jorge Lorenzo ternyata minim dukungan ketimbang yang lain. Bahkan, ia mengaku tahu fans pembalap mana yang paling sering mengkritiknya.

Lorenzo memulai debutnya di MotoGP pada musim 2008. Selama itu, ia sudah tampil dalam 174 balapan, 44 meraih kemenangan, 110 podium, 39 pole position, dan mencetak 2.737 poin. Dalam periode itu pula ia membawa pulang tiga gelar juara dunia.

Advertisement

Semua kesuksesan itu didapat bersama Yamaha. Karenanya, banyak yang bertanya-tanya mengapa pembalap asal Spanyol itu berani mengambil risiko dengan hijrah ke Ducati. Selain mencari tantangan baru, faktor utama di balik kepindahannya adalah Valentino Rossi.

Seperti diketahui, sebagai sesama pejuang gelar juara dunia MotoGP, hubungan Lorenzo dan Rossi tidak akur. Ia kerap berada di bawah bayang-bayang The Doctor meski sedang tampil bagus. Hubungan keduanya kian memburuk saat ia tampil sebagai juara dunia MotoGP 2015.

"Kritik untuk saya datang dari fans yang sangat gencar mendukung pembalap lain. Anda tahu fans mana yang saya maksud. Mereka adalah rival terbesar saya dan pembalap yang kalah dari saya dalam pertarungan pada musim 2015. Dari momen ini, kritik menjadi lebih besar. Dan saya tahu alasannya," kata Lorenzo, dilansir Speedweek.

 

2 dari 3 halaman

Selalu Berkata Jujur

Jorge Lorenzo (MotoGP)

Saat itu, sukses Lorenzo memenangi gelar juara dunia dianggap tidak layak. Itu karena ia dinilai sedikit mendapat 'bantuan' dari rekan senegaranya yang juga pembalap Repsol Honda, yakni Marc Marquez.

Dalam beberapa balapan terakhir, Marquez terlihat begitu senang mengganggu laju Rossi dan seperti tak berniat mencari podium juara. Puncaknya adalah ketika Rossi terpancing menendang Marquez pada MotoGP Malaysia. Rossi yang dihukum start dari barisan terakhir pada seri terakhir akhirnya harus merelakan gelar kepada Lorenzo.

"Selain itu, saya selalu mengatakan hal-hal yang jujur, bahkan jika itu tidak baik. Saya mengatakan semuanya tanpa rasa takut, tak seperti pembalap lain. Hal itu yang membuat saya tidak mendapat banyak simpati," tegas pembalap berusia 30 tahun itu.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin