Jakarta Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti terkejut dengan menurunya performa timnya akhir-akhir ini dimana mereka baru saja dikalahkan AC Milan dalam babak perempat final Coppa Italia, Kamis dinihari WIB (28/12/2017).
Tanda-tanda penampilan buruk Inter Milan mulai terlihat sejak menghadapi Pordenone di babak 16 besar Coppa Italia tiga pekan lalu. Waktu itu, I Nerazzuri baru bisa menang setelah melewati drama adu penalti (5-4). Selama 120 menit, Mauro Icardi dan kawan-kawan tak mampu mencetak satu pun gol.
Baca Juga
Setelah laga itu, di Serie A, langsung tumbang untuk pertama kalinya. Tak tanggung-tanggung, mereka takluk di kandang sendiri oleh tim papan bawah, Udinese dengan skor telak 1-3. Kemudian akhir pekan lalu, mereka kalah lagi oleh Sassuolo di Stadion Mapei (0-1).
“Kami kehilangan rasa percaya diri. Kami bermain dengan keyakinan minim atas kualitas kami,” ujar Spalletti usai pertandingan, seperti dilansir Football Italia.
“Di level psikologis, kami mesti mengembalikan keadaan. Kami harus sadar bahwa kami harus lebih banyak bekerja. Pemain terlibat dalam hal ini. Jika Anda tak bisa meyakinkan mereka dengan fakta-fakta seperti ini, maka Anda harus menemukan cara untuk membuat mereka paham,” Spalletti melanjutkan.
Tragis
Kekalahan ini pun menjadi yang ketiga secara beruntun diperoleh Inter Milan. Cukup tragis jika melihat kiprah mereka di 16 pekan sebelumnya yang sama sekali tak terkalahkan.
“Saya kira tim ini punya potensi untuk mengalahkan tim manapun. Kami harus menyadari kapabilitas itu dan memanfaatkannya setiap saat. Dalam beberapa kesempatan, kami memang tidak sempurna dan tidak menunjukkan performa individual yang terbaik. Jadi jika faktor-faktor itu tidak hadir, maka akan menyulitkan bagi tim secara keseluruhan,” Spalletti menjelaskan.
Performa Anjlok
Sejauh ini, belum diketahui apa penyebab pasti dari anjloknya performa Inter Milan. Apalagi, itu semua terjadi secara mendadak. Celakanya, pemain bintang seperti Mauro Icardi dan Ivan Perisic pun juga tak luput dari bencana ini.
“Terlihat di sini bahwa mereka ingin meyakinkan Anda bahwa segalanya berjalan apa adanya. Bahwa mereka bermain tidak seperti biasanya, itu juga bisa terjadi. Tapi Anda bisa melihat karakteristik yang dibutuhkan, seperti kekuatan, karakter, psikologi. Semua komponen itu anjlok semuanya secara bersamaan. Makanya itu jadi semakin sulit,” kata Spalletti.
“Malam ini dan dalam pertandingan sebelumnya, terlihat bahwa keyakinan dan kekuatan kami anjlok. Sebelum itu keyakinan akan kualitas kami sangat penuh. Anda bisa melihat mereka gagal mempertahankannya,” imbuh Spalletti. (Abul Muamar)