Bola.com, Surabaya - Para pemain Persebaya memilih untuk memanfaatkan liburan yang diberikan manajemen dengan mudik ke kampung halaman. Namun, tidak dengan gelandang muda, M. Sidik Saimima. Dia memutuskan untuk tetap berada di Surabaya.
Pemain asal Tulehu itu memang dibesarkan oleh salah satu klub internal Persebaya, Anak Bangsa. Selama ini, dia kerap kembali ke mes Anak Bangsa di kawasan Jalan Lombok, Surabaya. Di sana dia menghabiskan waktu bersama teman-temannya saat mendapatkan ilmu sepak bola semasa remaja.
Baca Juga
“Saya tahun baru dengan teman-teman Anak Bangsa. Biasanya memang kumpul bareng mereka di sini. Tidak ke mana-mana kok. Mungkin juga ke rumah coach Yongki Kastanya,” kata pemain yang akrab disapa Sammy itu kepada Bola.com.
Yongki Kastanya merupakan pemain Persebaya Surabaya di era 1980-an. Dia bersama Yusuf Moni adalah pelatih yang ikut memoles Sammy saat masih di Anak Bangsa.
Terbaru, Yongki membesut klub asal Nusa Tenggara Timur, Perse Ende yang berkompetisi di Liga 3 2017. Klub asal Flores itu dibawanya hingga ke babak perempat final.
Sayang, Perse gagal melaju ke semifinal usai tumbang 0-1 dari PSAD Balikpapan. Beberapa penggawa Perse pun merupakan pemain jebolan dari Anak Bangsa yang dibawa oleh Yongki.
Saat Persebaya libur dan belum memulai latihan, Sammy pun memilih untuk berlatih dengan Anak Bangsa. Dia bisa berbagi ilmu dengan beberapa pemain muda yang pada masa depan sangat mungkin menjadi penggawa Persebaya.
“Bisa bertemu dengan teman-teman pasti senang rasanya. Yang penting bisa kumpul. Saya tidak pulang ke Tulehu karena keluarga kemarin sudah ke sini setelah (Persebaya) juara Liga 2 kemarin. Surabaya memang sudah seperti kota sendiri,” imbuh pemain 20 tahun itu.
Sammy mengawali petualangan di Surabaya dengan bergabung SSB Sosial Surabaya saat berusia 14 tahun. SSB tersebut merupakan wadah tempat pemain Anak Bangsa untuk menempa diri sebagai pemain sepak bola.
Bahkan, Sammy juga sempat masuk tim cabor sepak bola Jawa Timur di Pra PON 2016. Sayang, tim yang diarsiteki oleh Hanafing itu gagal di fase tersebut sehingga tidak bisa tampil di putaran final pada PON XIX 2016 di Jawa Barat.
Di skuat Persebaya, Sammy menjadi pemain termuda kedua setelah bek Rachmat Irianto yang masih berusia 18 tahun. Keduanya pun mendapat kontrak jangka panjang bersama Bajul Ijo hingga 2020.