Jakarta Bek AC Milan, Gustavo Gomez, tak kehilangan peminat meski nyaris tak pernah dimainkan musim ini. Ada klub besar Argentina, Boca Juniors, yang sudah terang-terangan menyatakan ingin merekrutnya.
Gomez memang tidak mendapat tempat reguler sejak direkrut pada musim panas 2016. Di musim perdananya itu, ia hanya tampil dalam 19 pertandingan.
Baca Juga
Nasibnya semakin parah musim ini, yakni baru bermain 10 menit ketika menghadapi Austria Wien di matchday 5 babak penyisihan grup Liga Europa, 23 November lalu.
Kondisi ini membuat masa depan Gomez di AC Milan tidak jelas. I Rossoneri kabarnya sudah tidak ragu lagi untuk melepasnya.
Padahal, waktu merekrutnya, AC Milan cukup ngotot. Mereka rela membayar 8,5 juta euro kepada Lanus untuk memboyongnya ke San Siro, serta memberi kontrak panjang yang berlaku hingga Juni 2021.
Komentar Presiden Boca
Nasib Gomez semakin terkatung-katung sejak kedatangan Leonardo Bonucci dan Mateo Musacchio. Hadirnya dua bek anyar itu membuat bek timnas Paraguay itu kehilangan kesempatan bermain, bahkan sekadar sebagai pemain cadangan.
“Kami sedang negosiasi dengan Milan dan kami ingin merekrutnya. Jika kami berhasil, kami akan sangat senang,” ujar Presiden Boca, Daniel Angelici kepada TNT Sports LA, seperti dikutip Football Italia.
Selain Gomez, Boca juga berkeinginan membawa pulang penyerang kebanggaan mereka, Carlos Tevez. Striker yang sudah melalang buana bersama Manchester United, Manchester City, Juventus, hingga terakhir di Tiongkok bersama Shanghai Shenhua.
Buru Tevez
“Kami masih berada di posisi yang sama. Pengacara dan perwakilannya sedang mengupayakan kesepakatan,” lanjut Angelici.
Sebelum bertualang ke Eropa dan Tiongkok, Tevez memang sempat jadi penyerang andalan Boca Junios pada 1996-2005. Kariernya mulai menanjak ketika hijrah ke Liga Inggris, di mana West Ham menjadi klub pertama yang dibelanya. Sekarang, kontraknya bersama Shanghai akan habis di akhir 2018.
“Saat statusnya bebas transfer, kami akan duduk dan bicara dengannya. Sekarang dia masih terikat kontrak dengan klub Tiongkok itu,” Angelici menjelaskan. (Abul Muamar)