Bola.com, Surabaya - Kepergian Oka Eka Purisetya sangat membuat keluarga besar Persebaya bersedih. Pria akrab disapa Oka Gundul itu telah berpulang dalam usia 33 tahun di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Ramelan, Surabaya, Kamis malam (4/1/2018).
Mendiang Oka merupakan pria yang sangat berjasa membuat gemuruh Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) selalu hidup di setiap pertandingan. Nyanyian tidak pernah berhenti selama 90 menit.
Baca Juga
Dia adalah pencipta lagu Kau Takkan Sendirian atau yang lebih akrab dikenal sebagai Persebaya Emosi Jiwaku. Lagu itu sangat punya arti bagi Bonek karena setiap pertandingan baik kandang maupun tandang selalu berkumandang.
Lagu itu terkesan unik lantaran liriknya sangat panjang untuk sebuah chants klub sepak bola. Selain itu, ada yang tidak biasa dalam liriknya. Yaitu, terdapat dua kalimat lirik yang berbeda untuk sebuah nada reff yang sama. Padahal, biasanya bagian reff memiliki lirik yang sama dengan diulang beberapa kali.
Jika dicermati dan diresapi, liriknya sebenarnya sangat sederhana. Tanpa basa-basi, sejak awal lagu tersebut sudah menyebutkan kata “stadion” dan “Persebaya” yang jelas sangat melekat dengan Bonek. Belum lagi, kalimat dalam reff yang sangat mudah diingat hingga kerap disematkan menjadi judul lagu itu.
Lagu tersebut pun merupakan menjadi simbol perjuangan Bonek membangkitkan Persebaya dari tidur panjang. Liriknya memang sarat ketulusan dalam mendukung klub berjuluk Green Force itu.
Salah seorang yang merasa sangat kehilangan adalah Tubagus Dadang Kosasih, salah satu pentolan Bonek. Sebab dia punya banyak sekali kenangan dengan Oka. Pria 60 tahun itu bahkan menganggap Oka sebagai sahabatnya yang sangat baik meski jarak usia yang cukup jauh.
“Oka adalah teman, sahabat, dan saudara yang menyenangkan. Dia orangnya menghibur dan humoris. Banyak kenangan-kenangan yang tidak bisa kita lupakan bersama dia,” kata Dadang kepada Bola.com, Jumat (5/1/2018).
Penghargaan dari Persebaya
Salah satu kenangan yang paling diingat oleh Dadang adalah saat mereka berdua menjadi host secara bersama di Radio AB 1927. Kebetulan Oka merupakan salah penggagas berdirinya radio tersebut.
“Kebetulan, host pertama adalah saya dan almarhum. Dia enak untuk diajak berkolaborasi dalam berbagai hal. Salah satu contoh kecilnya adalah bermusik,” imbuh pria yang berdomisili di kawasan Kalijudan, Surabaya, itu.
Tak hanya Bonek saja yang merasa kehilangan, manajemen klub pun demikian. Roky Maghbal, Fans Relation Manager Persebaya sebagai perwakilan dari manajemen klub memiliki penilaian terhadap kontribusi Oka selama ini.
“Keluarga besar Persebaya tentu merasa kehilangan atas kepergian almarhum. Sebagai Bonek, almarhum telah berkontribusi besar lewat karya-karya chant, anthem, dan laguyang dapat membakar semangat para pemain dan juga suporter. Karya-karyanya pasti akan selalu dikenang. Semoga almarhum beristirahat dengan tenang,” ungkap Roky.
Atas kontribusinya dalam menciptakan lagu-lagu Bonek, Oka pernah mendapat penghargaan dari manajemen Persebaya. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda di momen yang sangat istimewa.
Itu dilakukan pada saat Homecoming Game melawan PSIS Semarang di Stadion GBT (19/3/2017). Laga tersebut merupakan laga kandang pertama Persebaya setelah diakui kembali sebagai anggota PSSI. Puluhan ribu Bonek menyanyikan lagu tersebut dengan tangis harus karena akhirnya bisa kembali melihat klub kebanggaannya bisa kembali bertanding di kompetisi resmi PSSI.
Lirik lagu Kau Takkan Sendirian atau Persebaya Emosi Jiwaku:
Di dalam stadion kita bersaudara
Satu cita dukung Persebaya
Semangat membara bernyanyi bersama
Demi sebuah asa jadi juara
Reff:
Terbanglah tinggi kau di angkasa
Tunjukkan pada semua mata dunia
Surabaya pun juga punya kebanggaan
Green Force Persebaya Emosi Jiwaku
Reff:
Semangat kami tak pernah padam
Suara kami pun takkan pernah hilang
Yakinlah bahwa kau takkan sendirian
Di sini kami selalu mendukungmu