Yeliz Basa, Pevoli Turki yang Penasaran Juara di Indonesia

oleh Aditya Wany diperbarui 05 Jan 2018, 21:35 WIB
Pemain Gresik Petrokimia asal Turki, Yeliz Basa. (Bola.com/Aditya Wani)

Bola.com, Gresik - Klub bola voli putri Gresik Petrokimia serius ingin menjadi yang terbaik di Proliga 2018. Selain memiliki Veronica Angeloni di slot pemain asing, klub asuhan M. Hanafiah itu juga mendatangkan pemain asal Turki, Yeliz Basa.

Yeliz merupakan pevoli Turki pertama yang berkarier di Indonesia. Pengalamannya di level klub maupun timnas dihiasi dengan berbagai prestasi. Selain itu, dia juga telah membukukan prestasi individu.

Advertisement

Pemain yang berposisi sebagai open spiker itu mengawali karier bersama Besiktas. Dia telah mengukir kebersamaan selama 10 tahun di klub tersebut pada 2002-2012. Hasilnya, tiga trofi berhasil didapatkannya.

Dia mengoleksi satu trofi Liga Voli Putri Turki 2003/2004 dan dua gelar juara Piala BVA (turnamen klub bola voli antar negara Balkan) pada musim 2008 dan 2009. Prestasi individu diukirnya pada Piala BVA 2009 dengan menjadi best striker.

Pevoli berusia 30 tahun itu kemudian mencoba peruntungan dengan bergabung klub Jepang, NEC Red Rockets pada dua periode yang berbeda. Masing-masing pada 2012-2013 dan 2014-2016. Hasilnya, di masing-masing periode itu dia selalu berhasil meraih satu gelar kampiun V Premier League (kompetisi bola voli kasta tertinggi Jepang).

Di antara dua periode itu Yeliz sempat bergabung dengan Hyundai Hillstae pada 2013-2014. Lagi-lagi, dia mampu membawa klubnya gelar juara. Kali dia meraihnya di KOVO Cup 2014.

Pada musim 2016, Yeliz hijrah ke Ceska dengan bergabung ke klub Agel Prostejov. Hanya setahun di sana, dia kembali ke negara asalnya dan membela Halkbank. Sayang kali ini dia tidak membawa klubnya meraih gelar juara.

Di level timnas, dia juga mampu mencatatkan prestasi gemilang. Bersama timnas bola voli Turki, Yeliz meraih medali emas di Liga Bola Voli Putri Eropa pada 2014.

Lantas dengan segudang prestasi itu, apa pertimbangannya untuk bergabung dengan Petrokimia? Padahal, selama ini klub yang bermarkas di GOR Tri Dharma itu belum sekalipun pernah meraih gelar juara Proliga. Justru baginya ini merupakan sebuah tantangan.

“Saya tertarik untuk bisa meraih gelar juara juga di Indonesia. Saya lihat banyak pemain voli bagus di sini. Saya juga ingin mencoba sebuah kompetisi di negara tropis yang cuacanya sangat berbeda dengan negara saya,” kata Yeliz setelah latihan tim di GOR Tri Dharma Gresik, Jumat (5/1/2018).

Menurutnya, cuaca di Indonesia memang cukup membuat kegerahan. Namun, dia sudah bertekad untuk mencoba peruntungan di Proliga 2018. Jika berhasil juara, tentu saja akan jadi kenangan manis buatnya dan juga Petrokimia.

 

Berita Terkait