Bola.com, Jakarta - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengaku cukup puas dengan pencapaian pada 2017. Dua gelar penting yang dibidik, yaitu Indonesia Open Super Series Premier dan Kejuaraan Dunia, berhasil diraih. Satu gelar lainnya juga direbut Tontowi/Liliyana, yaitu pada Prancis Terbuka Super Series 2017.
Baca Juga
“Secara keseluruhan kami cukup puas dengan hasil pada 2017, pertandingan yang memang jadi target bisa kami menangkan. Untuk pemain kelas senior, sudah bisa dapat gelar penting seperti di olimpiade, All England, juara dunia, menurut saya sudah bagus ya,” ujar Liliyana, seperti dilansir situs PBSI, Jumat (5/1/2018).
Apa kekecewaan terbesar mereka pada tahun lalu?
“Kalau ditanya soal kekalahan paling menyedihkan pada 2017, sepertinya enggak ada. Namanya kalah pasti ada rasa kecewa, tetapi untungnya di event-event penting kami bisa dapat gelar. Jadi kekalahan lain cukup terobati,” kata Liliyana.
“Alhamdulillah tidak ada kekecewaan di 2017, karena kami memang tidak menargetkan apa-apa selain Indonesia Open dan Kejuaraan Dunia. Semoga tidak ada kekecewaan lagi di 2018,” imbuh Tontowi.
Ayah dari Danish Arsenio Ahmad ini kemudian bercerita mengenai kekecewaan terdalamnya, yaitu saat kalah di Kejuaraan Dunia 2015.
“Kalau ditanya yang paling nyesek ya Kejuaraan Dunia 2015. Sudah mau menang, tetapi ternyata belum bisa menang,” tegas Tontowi.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih menjadi tumpuan utama Indonesia di sektor ganda campuran. Hingga kini, belum ada pelapis yang benar-benar bisa mendekati kemampuan dan prestasi pasangan senior Indonesia tersebut.