MotoGP: Yamaha Akui Kesulitan Saingi Honda dan Ducati

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2018, 08:20 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi diprediksi akan menjadi kandidat juara dunia MotoGP 2018. (MOHD RASFAN / AFP)

Jakarta Tim Movistar Yamaha terus mempersiapkan diri jelang tes pramusim MotoGP 2018 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Sepang, 28-31 Januari mendatang. Mereka mencoba untuk memahami masalah yang dihadapi Valentino Rossi maupun Maverick Vinales di musim lalu.

Dari pengamatan Silvano Galbusera selaku kepala mekanik Rossi, salah satu hal yang membuat tim Yamaha tertinggal dari Honda dan Ducati adalah masalah Magneti Marelli.

Advertisement

Perangkat elektronik yang dibuat oleh Magneti Marelli berfungsi untuk mengambil data, menganalisa, dan menampilkan kepada operator agar mudah membaca kondisi motor.

Sekitar 10 sensor terpasang pada kuda besi MotoGP yang menggunakan elektronik dari Magneti Marelli diantaranya speed sensor pada ban, traksi kontrol, grip sensor, trotlle sensor. Inilah yang membuat tim Yamaha tertinggal jauh dari pesaingnya yakni Ducati Corse dan Repsol Honda.

Pasalnya, kedua tim kompatriot tersebut sudah mempekerjakan seseorang yang memahami tentang perangkat elektronik tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Komentar Galbusera

Foto dok. Bola.com

"Ducati telah bekerja dengan Magneti Marelli selama bertahun-tahun dan HRC tahun lalu mempekerjakan satu insinyur elektronik yang pernah bekerja di Ducati dan kemudian di Magneti Marelli. Mereka tahu segalanya tentang sistemnya, jadi lebih mudah bagi mereka untuk menemukan settingan motor yang tepat," kata Galbusera seperti dikutip dari Motorsport Magazine.

Lalu kenapa tim Yamaha tidak mengikuti skenario yang dilakukan Ducati dan Honda dengan menyewa insinyur? Galbusera menuturkan bahwa sulit untuk menemukan seseorang yang paham terkait sistem Magneti Marelli.

"Bagaimanapun, Yamaha perlu mengerjakan perangkat elektronik untuk menemukan sesuatu yang maksimal seperti yang sudah dilakukan Honda dan Ducati. Sebenarnya ini sangat penting bagi kami, karena kami membutuhkan akselerasi tanpa merusak ban, sekaligus menjaga kelincahan motor," Galbusera mengakhiri.