Jakarta Mantan bomber AC Milan, Antonio Cassano menyimpan kisah sedih dalam hidupnya. Bomber yang telah pensiun itu ternyata pernah hidup miskin dan terbiasa dengan kelaparan.
Baca Juga
Cerita sedih itu terjadi sebelum Cassano terkenal sebagai pemain sepak bola. Pria berusia 35 tahun itu harus hidup miskin bersama dengan ibunya di kota Bari.
"Selama 17 tahun, saya tahu rasanya kelaparan. Ibu saya tukang bersih-bersih dan dengan sedikit uang yang dia punya, kami makan hanya 1 sampai 2 euro," ujar Cassano seperti dilansir Football Italia.
Cassano mengawali karier sebagai pemain sepak bola bersama akademi Bari. Dari sana, ia lalu pindah ke AS Roma dan berpetualang ke sejumlah klub lain di antaranya Real Madrid dan AC Milan.
Gol Melawan Inter
Kisah sedih Cassano berbalik 180 derajat saat ia sukses mencetak gol ke gawang Inter di musim 1999. Gol itu membuat namanya disebut sebagai pemain muda Italia yang menjanjikan.
Cassano lalu mendapat julukan El Pibe de Bari atau Anak Kecil dari Bari. Julukan ini diturunkan dari julukan sang legenda, Diego Maradona.
"Pertandingan melawan Inter membuat saya terkenal dan kaya. Sepak bola membuat keajaiban," ujar Cassano.
Jasa Ibunda
Cassano mengatakan, kiprahnya di sepak bola tidak terlepas dari pengorbanan sang ibu. "Dia berkorban sangat banyak. Dia tak pernah sekolah sehingga tidak berbicara Bahasa Italia dengan baik," ujar Cassano.
"Saya bermain di jalanan, di sebuah lorong. Saya akan bermain bagi yang memberikan saya banyak uang. Itu sekitar 2-3 euro, digunakan untuk membantu keluarga saya," kata Cassano mengakhiri.
Cassano pernah membela AC Milan selama satu musim 2011/12. Ia mempersembahkan trofi Liga Italia, dan Supercoppa Italia di musim 2011/12.