Berlusconi Bosan Lihat Permainan AC Milan

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 10 Jan 2018, 07:54 WIB
Mantan Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi (AFP / VINCENZO PINTO)

Mantan Presiden AC Milan Silvio Berlusconi menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terkesan dengan penampilan Rossoneri musim ini. Bahkan, Berlusconi mengaku merasa frustrasi melihat gaya main Andre Silva dan kawan-kawan. 

 

Advertisement

Seperti diketahui, pebisnis Italia tersebut menjual AC Milan  ke sebuah konsorsium China pada 2017. Namun, pemilik baru gagal membawa klub tersebut kembali ke puncak sepakbola Italia dan Eropa.

Padahal, mereka sudah menginvestasikan lebih dari 200 juta euro untuk pemain baru di musim panas lalu.

Ironisnya, Rossoneri juga memecat pelatih sebelumnya Vincenzo Montella, karena dianggap gagal. Namun, sayangnya manajer baru Gennaro Gattuso juga gagal memenuhi harapan, meskipun sempat memetik beberapa kemenangan terakhir di Serie A dan Coppa Italia.

Berbicara kepada media Berlusconi seperti menunjukkan semua frustrasinya atas hasil tim tersebut. "Saya selalu mendukung AC Milan, tapi mereka bermain dengan sistem yang salah dan itu membuat saya sakit perut," katanya.

"Saat ini tidak mungkin bersaing dengan pemilik asing. Saya tidak mampu memiliki klub papan atas karena harganya terlalu mahal. Pilihan saya (untuk menjual klub) itu menyakitkan tapi perlu."

2 dari 3 halaman

Tak Suka Formasi Gattuso

Foto dok. Bola.com

Berlusconi mengatakan bahwa dirinya hampir tidak bisa menyelesaikan menonton pertandingan AC Milan. Berlusconi tak bisa menikmati permainan karena tak menyukai formasi yang diterapkan Gennaro Gattuso.

Mantan pemilik Rossoneri ini mendesak Gattuso untuk bermain dengan dua striker. Sebelumnya, pelatih terdahulu Carlo Ancelotti sering menerapkan dua pemain depan.

3 dari 3 halaman

Masa Kejayaan

Foto dok. Bola.com

Berlusconi sempat memimpin AC Milan sejak 1986. Di bawah kepemimpinannya, mereka menjadi salah satu klub tersukses di dunia.

Tercatat, mereka memenangkan delapan gelar Liga Italia, satu Coppa Italia, tujuh Piala Super Italia, lima Liga Champions, lima Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub.