Bola.com, Jayapura - Persipura Jayapura mengaku belum tentu mengikuti Piala Presiden 2018. Persipura baru akan mengikuti Piala Presiden jika hak-hak klub yang belum dibayarkan oleh operator kompetisi sudah dipenuhi.
Persipura sudah mendapatkan sponsor dari Bank Papua senilai Rp 8,5 miliar untuk mengarungi musim 2018. Setelah mendapatkan kerja sama sponsorship itu, manajemen Persipura menyebut akan langsung mempersiapkan tim untuk beraksi di Piala Presiden 2018. Namuin, kini semua kembali berubah.
Baca Juga
Setelah terpilih kembali sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua melalui kongres yang digelar Rabu (10/1/2018), Benhur Tomi Mano yang juga merupakan Ketua Umum Persipura, menyebut keikutsertaan Persipura di Piala Presiden 2018 akan ditentukan dari komitmen pembayaran hak-hak yang belum dipenuhi oleh operator kompetisi sejak Indonesia Soccer Championship 2016 hingga Liga 1 2017.
"Semua hak-hak klub, terutama Persipura, sebelum Piala Presiden harus segera diselesaikan. Kalau sudah dibayarkan berarti tim Persipura akan ikut," tegas Benhur Tomi Mano di Jayapura, Rabu (10/1/2018).
"Seperti yang diketahui, Persipura sudah mendapatkan sponsor dari Bank Papua sebesar Rp 8,5 miliar, tetapi itu masih sangat jauh dari yang diharapkan. Tim ini masih butuh dana yang besar dari sponsor lain seperti PT Freeport yang sampai sekarang belum memberikan respon apakah akan mensponsori kami atau tidak," lanjut Ketua Asprov PSSI Papua itu.
Tidak memiliki kepastian mendapatkan sponsor dari Freeport Indonesia seperti yang dialami pada 2017 membuat Benhur Tomi Mano memilih untuk menekan operator kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016, PT Gelora Trisula Semesta, dan operator Liga 1 2017, PT Liga Indonesia Baru, untuk segera membayarkan hak-hak persipura.
Menurut data yang diunggah oleh media sosial Persipura, tunggakan yang belum dibayarkan oleh operator kompetisi kepada Persipura mencapai Rp 20 miliar termasuk subsidi yang belum dibayarkan dari Indonesia Soccer Championship.