Bola.com, Jakarta - Satria Muda Pertamina Jakarta tengah melalukan regenerasi dengan mengurangi pemain senior dalam tim. Sebagai gantinya, klub yang bermarkas di Britama Arena tersebut menyiapkan pemain muda dengan kemampuan luar biasa seperti Audy Bagastyo Arizanugra.
Kemampuan pebasket yang akrab disapa Egha tersebut mendapat pujian dari pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh. Menurut Youbel, Egha merupakan pemain yang disiapkan tim untuk menjadi bintang di masa depan.
Baca Juga
"Saya memiliki harapan pada diri Egha. Dia memiliki kemampuan luar biasa dan bisa menjadi pemain bintang bersama Satria Muda di masa depan," ujar Youbel kepada Bola.com.
Secara statistik, peran Egha mungkin masih kecil di Satria Muda. Pebasket berusia 24 tahun tersebut hanya mencatatkan 3,5 poin per gim pada IBL 2017-2018. Namun, Youbel percaya usaha keras yang dilakukan Egha saat ini bakal membuahkan hasil suatu saat nanti.
"Saya hanya berharap Egha tidak berhenti berusaha dan berlatih. Dia bisa mendapatkan apa yang dia mau asal tidak berhenti berusaha," sambungnya.
Kemampuan Egha sebagai salah satu pemain harapan Satria Muda juga diakui dua seniornya, Christian Ronaldo Sitepu dan Arki Dikania Wisnu. Kedua pebasket tersebut sepakat, Egha bisa menjadi pemain kunci di masa depan.
"Intinya adalah proses. Egha punya kemampuan untuk memimpin tim ini di masa depan, saya percaya itu," tutur Dodo.
"Satria Muda memiliki banyak pemain muda berbakat seperti Hardianus, Kevin Yonas, dan juga Egha. Mereka yang akan menjadi bintang tim ini setelah mungkin nanti saya sudah tidak di Satria Muda," ujar Arki.
Persaingan di Posisi Point Guard
Perjalanan Egha menjadi bintang masa depan Satria Muda memang tidak akan berjalan mudah. Untuk bisa mendapatkan posisi di tim inti sebagai point guard, juara 1 POPNAS 2010 tersebut harus bersaing dengan Hardianus dan Christian Gunawan yang baru bergabung ke tim musim ini.
Datangnya Christian Gunawan ke dalam tim bahkan sempat membuat Egha khawatir bakal kehilangan tempat. Namun, pebasket kelahiran Bogor itu tak ingin kehilangan harapan.
"Kalau dengan Hardianus saya memang selalu bersaing dengan dia, apalagi dia di Satria Muda lebih lama. Satu hal yang menjadi tamparan adalah ketika Christian Gunawan datang," tutur Egha.
"Saya tahu kemampuan Christian, dia bukan pemain sembarangan. Beberapa kali saya juga sempat berhadapan dengan dia saat di universitas," sambungnya.
Mendapat kepercayaan dari pelatih sebagai penerus generasi bintang di Satria Muda juga tidak menjadi beban bagi Egha. Saat ini dia hanya ingin memberikan yang terbaik bagi tim.
"Kalau pelatih percaya saya bisa menjadi bintang di Satria Muda, tentu itu menjadi tekanan sekaligus pelecut. Saya bakal menjawab kepercayaan itu dengan tampil baik di setiap pertandingan," tutur Egha.