Jakarta Bintang anyar Barcelona, Philippe Coutinho, mengaku sempat kesulitan pada awal petualangannya di Eropa. Pemain berbanderol 160 juta euro itu merasa tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik saat masih membela Inter Milan.
Baca Juga
“Saya mulai menyadari bahwa menjadi pemain profesional ketika saya meneken kontrak pertama saya dengan klub Eropa di usia 16 tahun, yakni Inter Milan. Saya sangat muda waktu itu,” ujar Coutinho kepada Barca TV.
Coutinho membela Inter Milan pada periode 2010-2013. Ia gagal berkembang dan hanya tampil dalam 47 pertandingan, dengan catatan lima gol serta empat assist.
Dia baru berkembang ketika dibeli Liverpool senilai 13 juta euro. Selama lima musim membela The Reds, Coutinho mencetak 54 gol dan menyumbang 46 assist dalam 201 pertandingan.
“Rasanya itu sulit bagi pemain muda seperti saya, yang datang dari kultur yang berbeda. Saya datang ke Italia bersama keluarga dan pacar saya, yang sekarang sudah jadi istri saya,” kenangnya.
Pengalaman Positif
Inter Milan sebenarnya membeli Coutinho pada 2008. Namun, mereka meminjamkannya selama dua tahun ke Vasco Da Gama selama dua musim.
Ia baru diambil di musim panas tahun 2010. Satu setengah musim merasakan panasnya persaingan di Liga Italia, pemain kelahiran Rio De Janeiro itu kembali dititipkan ke Espanyol (Januari-Juni 2012). Selepas itu, karena tak juga meyakinkan petinggi I Nerazzuri, ia akhirnya dibuang ke Liverpool.
“Inter Milan memberi saya pengalaman yang sangat positif namun juga sulit. Seandainya saya sendirian, mungkin saya sudah mati,” ucap Coutinho.
“Saya butuh dukungan keluarga saya, dan mereka selalu berada di sisi saya,” tambah pemain berusia 25 tahun itu.
Inter Milan Menyesal
Namun, seiring bergulirnya waktu, Coutinho membuat Inter Milan menyesal. Ia bermetamorfosis menjadi bintang dan jadi bintang Liverpool. Gol-gol spektakuler dari jarak jauh menjadi ciri khasnya. Direktur Olahraga Inter Milan, Piero Ausilio, mengakui ini.
“Itu sungguh penyesalan besar bagi saya telah menjualnya. Barangkali itu bahkan penyesalan yang terbesar selama 20 tahun di klub ini," ucap Ausilio beberapa waktu lalu.
"Saya punya kenangan yang sangat indah tentang Coutinho, baik sebagai pemain maupun sebagai individu. dia tiba di sini, kami terkejut betapa hebatnya dia. Dia bermain dengan serius dan gigih," kata Ausilio.
Kecipratan Untung
Meski demikian, Inter Milan tetap diuntungkan dengan transfer mantan pemainnya itu ke Barcelona. Mereka mendapatkan pemasukan sebesar 1,25 persen dari nilai jual sang pemain.
Artinya, mereka mendapat dua juta euro (Rp 34 miliar) secara cuma-cuma dari Liverpool. Keuntungan ini menjadi kesepakatan saat mereka menjual Countinho ke Liverpool pada musim dingin tahun 2013. (Abul Muamar)