Jakarta - Gerard Pique pernah terpuruk saat masih berseragam Manchester United (MU). Namun, kariernya langsung cemerlang begitu bergabung dengan Barcelona.
Sebelum ke MU, Pique adalah produk asli akademi Barcelona, La Masia. Ia menimba ilmu di sana sejak 1997-2004. Namun, secara mengejutkan ia direkrut MU pada 2004 tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun mengingat usianya yang masih muda untuk meneken kontrak profesional.
Baca Juga
Setahun berselang, ia sudah langsung dipromosikan ke tim utama MU. Debutnya dikecap pada Oktober 2004 sebagai pengganti John O'Shea saat melawan Crewe Alexandra pada Piala Liga Inggris. Sayang, ia kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari Alex Ferguson.
Selama di MU, ia hanya tampil dalam 22 pertandingan hingga 2008. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke Barcelona dengan biaya 5 juta euro. Di luar dugaan, ia langsung menjadi bagian Barcelona tersukses sepanjang masa.
Sudah puluhan gelar yang dinikmatinya bersama Barcelona. Namun, Pique hanya menjadi salah satu pemain yang tampil mengesankan sejak meninggalkan MU. Dilansir Sokkaa, ada tiga pemain lain yang juga mengalami peruntungan seperti bek asal Spanyol tersebut.
3. Diego Forlan
MU menjadi klub Eropa pertama yang diperkuat Forlan. Saat itu Setan Merah merekrutnya dari Independiente pada Januari 2002 dengan biaya 11 juta euro. MU tergiur dengan kemampuan Forlan yang menyumbang 40 gol dari 91 laga bersama Independiente.
Sialnya, hijrah ke MU justru menjadi keputusan yang disesali Forlan. Pemain asal Uruguay itu tak mampu menunjukkan sinarnya. Meski dimainkan dalam 97 laga, hanya 16 gol dan delapan assist yang bisa diberikan Forlan.
MU yang kecewa akhirnya menjual Forlan ke Villarreal pada musim panas 2004 hanya dengan mahar 3,2 juta euro. Di luar dugaan, pemain kelahiran 19 Mei 1979 itu langsung kembali menemukan performa terbaiknya.
Total ia melesakkan 58 gol dari 121 pertandingan. Ia menjadi bagian skuat The Yellow Submarine yang memenangkan Piala Intertoto 2004. Kariernya terus berkilau saat meninggalkan Villarreal demi merapat ke Atletico Madrid.
2. Ryan Shawcross
MU adalah klub profesional pertama yang dibela Shawcross meski tercatat sebagai jebolan akademi Buckley Town. Di Old Trafford, karier pemain yang kini berusia 30 tahun itu terbilang sangat buruk.
Ia kalah bersaing dengan Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand yang begitu sulit tergantikan. Buktinya, Shawcross hanya mengoleksi dua caps bersama The Red Devils. Enggan kariernya terpuruk, Shawcross pun bergabung ke Stoke City pada musim panas 2007.
Tanpa butuh waktu lama bagi Shawcross mendapatkan tempat inti skuat Stoke. Bahkan, ia ikut andil dalam kesuksesan The Potters promosi ke Liga Inggris musim 2008/2009.
Sampai saat ini, Stoke mampu bertahan di Liga Inggris juga berkat kontribusinya. Sudah 397 caps yang dikoleksi pemain asal Inggris itu. Ia juga mampu mengemas 27 gol dan 16 assist.
1. Danny Drinkwater
Drinkwater sejatinya tercatat sebagai jebolan akademi MU. Ia menimba ilmu di sana sejak usia 9 tahun. Pada 2008, ia dipromosikan ke tim utama. Sayangnya, ia sama sekali tak pernah dimainkan.
Selama menjadi pemain MU, ia berulang kali menjalani masa peminjaman. Klub-klub yang sempat disinggahinya adalah Huddersfield Town, Cardiff City, Watford, dan Barnsley. Pada akhirnya, ia dijual ke Leicester City dengan biaya yang tak diketahui pada Januari 2012.
Saat itu Leicester masih jadi penghuni Divisi Championship. Setelah tiga musim dibela Drinkwater, The Foxes pun menyegel tiket promosi Liga Inggris 2014/2015. Bahkan, hanya butuh dua musim bagi mereka untuk menjadi jawara Liga Inggris 2015/2016.
Nama Drinkwater disebut-sebut sebagai pemain yang paling memiliki andil di balik kesuksesan Leicester selain N'Golo Kante, Jamie Vardy, dan Riyad Mahrez. Hingga kini, sudah 215 laga yang dilewati pemain 27 tahun itu bersama Leicester. Hal itu pula yang mendasari Chelsea merekrutnya pada musim panas 2017.