Bola.com, Madura - Kedatangan Raphael Maitimo ke Madura United membuat lini tengah semakin sesak. Sebelum menggaet Maitimo, Laskar Sape Kerap sudah memiliki Asep Berlian, Nuriddin Davronov, Irsan Lestaluhu, Rizky Dwi Febrianto, Lucky Wahyu, dan Slamet Nurcahyo.
Baca Juga
Maitimo merupakan gelandang yang bisa dimainkan di posisi mana pun. Dia pernah dipasang sebagai gelandang serang saat masih di Persib Bandung. Sebelumnya, dia juga pernah bermain sebagai holding midfielder.
Pemain berusia 33 tahun itu menyatakan belum tahu posisi apa yang akan ditempatinya di Madura United. Namun, Slamet Nurcahyo yang biasa menempati gelandang terancam oleh kehadiran Maitimo.
“Saya belum tahu karena memang ada banyak pemain di lini tengah. Tapi, akan kami coba di Piala Presiden. Kami cari sistem terbaik untuk Madura United di Liga 1. Posisi paling favorit saya gelandang serang,” ungkap pemain berdarah Belanda-Minang itu.
Meski berposisi asli sebagai pemain tengah, Maitimo juga pernah bermain di lini depan. Peran itu dilakoninya saat masih di Persib musim lalu. Berperan sebagai false nine, Maitimo mampu menjawab kepercayaan pelatih.
Pemain kelahiran Rotterdam, Belanda, itu tampil sebagai top scorer di Persib dengan koleksi 9 gol. Meski demikian, dia tidak ingin muluk-muluk bisa kembali menjadi pencetak gol terbanyak di klub.
“Tergantung posisi, kalau saya main false nine saya harus cetak gol. Tapi kalau saya main holding midfielder tidak penting buat saya cetak gol. Yang terpenting, saya menjaga organisasi tim,” imbuh eks Persija dan Arema itu.
Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, belum memastikan posisi dan peran untuk Maitimo. Gomes ingin mengamati terlebih dahulu penampilannya. Pelatih asal Brasil itu merasa puas dengan peforma Maitimo di laga pamungkas Suramadu Super Cup melawan Kedah FA (12/10/2018).
“Saya yakin Raphael Maitimo bisa tampil lebih baik lagi daripada pertandingan itu. Dia juga baru dari pertandingan (Indonesia Selection) melawan Islandia. Kemampuan memang berlum maksimal. Nanti saya lihat di latihan untuk semakin menguatkan kekompakan dan semangat pemain,” ujar juru taktik berusia 55 tahun itu.