Jakarta Tes pramusim MotoGP 2018 akan berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 28-30 Januari 2018.Ini akan menjadi pertanda kesibukan pembalap sebelum menatap seri perdana di Qatar. Seri perdana MotoGP 2018 akan berlangsung pertengahan Maret mendatang.
Persaingan MotoGP musim ini diyakini akan lebih sengit dari sebelumnya. Tidak hanya kedatangan wajah baru, tapi kalender di kelas utama juga bakal bertambah menjadi 19 putaran.
Baca Juga
Sirkuit Buriram, Thailand, masuk dalam kalender balap MotoGP 2018. Tingkat kesulitan yang dihadapi para pembalap tentunya akan bertambah.
Pasalnya, pembalap harus berbagi konsentrasi yang sama. Mulai dari menjaga kondisi fisik hingga penampilan yang kompetitif di setiap putarannya. Singkat kata, apa saja yang bakal tercipta di musim ini?
Berikut 4 pembalap yang bakal menyita perhatian di MotoGP 2018.
1. Valentino Rossi
Tak sah rasanya jika tidak menempatkan nama Valentino Rossi. Pembalap yang sudah mengukir banyak prestasi di lintasan pacuan kuda besi itu sedang menyita perhatian penggemar. Ini tak lepas dari masa baktinya yang akan segera berakhir di tim Yamaha tahun ini.
Penggemar tentunya masih belum bisa membayangkan jika MotoGP tanpa Rossi. Pasalnya, dia merupakan pembalap yang sudah menghabiskan kariernya selama dua dekade di kejuaraan grand prix balap motor.
Rossi sudah berulang kali menyatakan dalam sebuah kesempatan bahwa keputusannya pensiun tergantung bagaimana tim Yamaha menyediakan motor yang kompetitif di musim ini. Artinya, juara dunia tujuh kali di kelas utama lebih menempatkan motor yang kompetitif ketimbang menerima tawaran menggiurkan dari tim lain.
Tapi, bagaimanapun masa depan Rossi masih menjadi tanda tanya besar, karena sejauh ini belum ada yang bisa membuktikan apakah posisinya di garasi tim Garpu Tala aman atau tidak. Namun begitu, Dorna Sports tentunya berharap agar Rossi bertahan di MotoGP setidaknya dua musim ke depan.
2. Johann Zarco
Daftar kandidat juara MotoGP 2018 mungkin tidak mengalami perubahan besar. Empat pembalap diprediksi masih bakal berada di posisi teratas yakni Marc Marquez, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso.
Berbicara mengenai hal itu, Johann Zarco sebenarnya pantas untuk berada dalam daftar tersebut. Pasalnya, dia menunjukkan performa yang apik bersama Tech 3. Hal itu dibuktikannya ketika ia mampu naik podium sebanyak tiga kali.
Pengalamannya terhadap mesin MotoGP secara perlahan mulai ditunjukkan Zarco. Karena itu, ketika pembalap asal Prancis tampil kompetitif dengan motor tungganggannya di musim ini tidak akan mengejutkan penggemar. Tapi ini tergantung dari motor yang akan digunakannya di musim ini.
3. Andrea Dovizioso
Pada tahun lalu, karier Andrea Dovizioso bersama Pabrikan Italia sangat menyilaukan. Tidak hanya mampu berada di atas Jorge Lorenzo dengan merebut enam kemenangan dalam semusim, Little Dragon juga sukses memberikan perlawanan yang sengit dengan Marc Marquez.
Posisi runner up di musim lalu seolah mendongkrak reputasinya sebagai pembalap yang patut diperhitungkan di MotoGP 2018. Karakteristik motor Desmosedici GP17 saat itu dianggap cocok dengan gaya balapnya.
Akankah situasi ini akan berubah, namun bos Ducati Paolo Ciabatti sudah memperjelas bahwa tim tidak akan menganakemaskan salah satu dari Lorenzo atau Dovizioso. Maksudnya, Ducati bakal menyediakan dua sasis berbeda untuk pembalapnya tersebut.
"Tak akan ada dua sasis. Memang benar, Jorge bermasalah mencapai kecepatan yang bagus dan saat keluar dari lintasan. Tapi masalah juga menimpa Andrea, yang melaju lebih agresif dalam fase ini. Yang jelas, setiap pengembangan bakal menguntungkan mereka," jelas Direktur Ducati tersebut.
4. Marc Marquez
Pada bagian terakhir terdapat pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Pembalap yang berhasil menggarisbawahi namanya sebagai juara dunia empat kali dalam lima musim terakhir di MotoGP ini masih menjadi kandidat teratas untuk merebut gelar.
Namun Marquez telah melontarkan keluhan kepada Honda bahwa motor yang digunakannya di musim lalu masih jauh dari harapan. Hal itu kembali diutarakan saat menjalani tes pramusim di Valencia, tahun lalu.
Singkat kata, jika Marquez bisa memenangkan gelar dengan motor yang bisa dibilang bukan yang terbaik di grid, bayangkan apa yang akan dia lakukan jika RC213V adalah tolok ukur di lintasan pacuan kuda besi. (David Permana)