Bola.com, Surabaya - Keputusan Madura United untuk mendatangkan striker Patrcik N’Koyi sempat memunculkan tanda tanya. Sebab, nama tersebut masih asing bagi publik sepak bola Indonesia.
Madura United pun menjadi klub Asia pertama dalam sepanjang kariernya. Selama ini, ternyata dia punya pengalaman yang cukup bagus di Eropa. Dia pernah merumput di Belanda, Rumania, dan Skotandia.
N’Koyi sendiri punya alasan kuat untuk bergabung dengan Madura United. Striker berdarah Belanda-Kongo itu ingin membawa Madura United tampil di Liga Champions Asia. Itu merupakan salah satu impiannya sebagai pemain sepak bola.
Baca Juga
“Saat di Eropa, saya ingin sekali bermain di Liga Champions. Tapi, sangat sulit sekali bagi saya jika bermain di sebuah klub kecil. Makanya, saya alihkan untuk mencoba petualangan di Asia,” kata N’Koyi.
Sebenarnya, striker 28 tahun itu sudah pernah tampil di sebuah kompetisi level benua di Eropa. Itu terjadi saat dia membela klub Rumania, Petrolul Ploesti, pada musim 2014/2105.
Namun, dia hanya tampil di Liga Europa yang notabene, kompetisi kasta kedua antar klub Eropa. Itu pun Petrolul tidak tampil di babak putaran final karena tumbang 2-5 dari Dinamo Zagreb (Kroasia) di babak play-off. Sejak babak kualifikasi pertama, N’Koyi bisa tampil dalam tiga laga.
“Ini adalah pengalaman baru saya di Asia. Saya ingin tunjukkan yang terbaik untuk tim supaya bisa raih hasil yang tertinggi,” imbuh N’Koyi.
N’Koyi mengaku telah mempertimbangkan secara matangan kala memilih Madura United sebagai klub labuhan barunya. Salah satunya adalah reputasi sebagai salah satu klub papan atas di Indonesia.
“Madura United adalah klub yang bagus, punya pengalaman dan posisi yang bagus di klasemen liga musim sebelumnya. Saya memang tertarik dengan Madura United setelah melihat statusnya sebagai tim yang besar dan punya pemain berkualitas,” ujar N’Koyi.
Sebelum gabung Madura United, N’Koyi setidaknya pernah membela enam klub yang berbeda. Puncak karier terjadi kala berseragam Fortuna Sittard, klub kasta kedua di Liga Belanda. Dia mampu menyumbang 28 gol dari 65 penampilan selama dua musim (2012/2013 dan 2013/2014).
Setelah itu karier seolah telah menurun. Terakhir dia menjadi bagian dari Dundee United, klub kasta kedua Liga Skotlandia. Di klub ini produktifitasnya semakin menurun dengan mencetak satu gol dari 14 pertandingan.