Bola.com, Surabaya - Ada kejadian menarik saat PS TNI menggelar latihan pagi di Stadion 10 November Tambaksari, Surabaya, pada Jumat (19/1/2018). Dua pemain The Army, Abduh Lestaluhu terlibat perdebatan dengan Manahati Lestusen.
Tapi tunggu dulu. Perseteruan antaramereka hanya bercandaan, alias tidak serus. Momen tersebut terjadi saat Manahati Lestaluhu menjadi wasit gim antarsesama pemain diprotes oleh rekannya, Manahati Lestusen.
Baca Juga
Kedua pemain asal Maluku tersebut dikenal mudah terpancing emosinya. Abduh bahkan pernah melakukan aksi kontroversial menendang bola ke arah bench Thailand saat final Piala AFF 2016. Demikian pula Manahati, yang di Liga 1 2017 sempat beberapa kali tersandung skorsing karena hukuman kartu merah.
Namun, di luar urusan tersebut sejatinya baik Abduh serta Manahati dikenal sebagai sosok yang ceria dan doyan mengumbar humor.
Kali ini kedua pemain terlibat candaan seru. Kejadian lucu bermula saat pelatih PS TNI, Rudy Eka Priyambada membagi pemain dengan materi latihan berbeda. Ada enam pemain yang mengikuti program latihan pemulihan kondisi fisik yang bernama Recovery Football Tennis.
Program ini khusus bagi pemain yang tampil penuh dalam sebuah pertandingan, dan program ini hanya bersifat senang-senang di mana pemain melakukan permainan layaknya seorang petenis.
Mereka hanya bisa menggunakan kaki dan kepala, serta bola yang dipakai tetap bola sepak. Keenam pemain yang mengikuti program latihan ini adalah Manahati Lestusen, Wawan Febriyanto, Al Irfandi, Herwin Tri, Ryan Wiradinata dan Ganjar Mukti.
Abduh Lestaluhu tidak ikut dalam gim ini karena ada masalah di kakinya. Alhasil ia pun didapuk menjadi wasit. Yang menjadi lucu adalah perseteruan wasit di permainan ini antara Abduh dan Manahati.
Manahati Lestusen, Wawan Febriyanto dan Al Irfandi berhadapan dengan tim Herwin Tri yang diperkuat Ganjar Mukti dan Ryan Wiradinata.
Saat permainan sedang berlangsung, Abduh yang bertindak sebagai pengadil menghentikan permainan dan bola yang sedang dikuasai Manahati harus dipindah ke tim lawan. Abduh pun langsung menunjuk tim Herwin Triuntuk melakukan set pieces.
Manahati Lestusen menganggap wasit melakukan kesalahan.
Pelatih Ikut Tertawa
Tidak terima dengan keputusan sang wasit, pemain yang serba bisa di lini pertahanan itu langsung menghampiri Abduh. Ia mempertanyakan keputusan yang diambil.
Protes Manahati terhadap Abduh, bak seorang pemain sepak bola melakukan protes keras kepada wasit dalam sebuah pertandingan resmi.
"Pelanggaran apa saya, kok bola dipindahkan ke lawan. Wah nggak jelas ini wasit," kata Manahati dengan nada keras seakan-akan sedang marah.
Mendengar protes, Abduh langsung memasang wajah serius dan menujuk Manahati untuk menghentikan protes dan melanjutkan pertandingan.
"Kamu jangan banyak protes, saya kasih kartu nanti. Kamu melakukan pelanggaran, jangan protes lagi, nanti kena kartu," ujar Abduh dengan logat bahasa Maluku.
Kontan saja kejadian itu memicu tawa Rudy Eka, pelatih PS YNI, yang berada tidak jauh dari mereka bermain. Namanya juga gim hiburan, tak ada aturan apapun dalam permainan ini. Selama permainan berlangsung canda dan tawa terdengar dari para pemain.
"Latihan ini untuk pemain yang bermain lebih dari 50 menit. Jadi ada enam pemain, yang memainkan gim itu. Tapi, Abduh tidak ikut karena mengalami sedikit masalah. Gim ini buat hiburan untuk recovery, biar pemain tidak jenuh," kata Rudy Eka.
Sehari sebelumnya PS TNI baru menjajal kekuatan Persebaya Surabaya pada perdana babak penyisihan Grup C Piala Presiden yang berakhir dengan skor imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.