Bola.com, Jakarta - Dua bintang bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir dan Jonatan Christie, punya pandangan berbeda soal aturan baru BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) yang mewajibkan pebulutangkis mengikuti 12 turnamen dalam satu tahun.
Baca Juga
Menurut aturan baru BWF, 15 peringkat teratas di nomor tunggal dan 10 pasangan ganda dengan ranking tertinggi wajib tampil dalam 12 turnamen setahun. Pemain bisa menerima sanksi jika tidak mematuhi aturan tersebut.
Menanggapi aturan itu, Liliyana merasa cukup keberatan. Pebulutangkis yang akrab disapa Butet itu berharap aturan tersebut bisa dibarui pada masa depan.
"Menurut saya, 12 turnamen dalam satu tahun terlalu berat karena biasanya kami selektif agar bisa tampil maksimal. Kalau beruntun agak repot juga, apalagi faktor usia berpengaruh. Kalau tidak ikut, bisa dapat denda. Semoga aturan itu bisa dibarui pada masa depan," ujar Butet ketika ditemui Bola.com di Hotel Sultan pada Senin (22/1/2018).
Hal serupa diucapkan oleh petenis asal Denmark, Mads Conrad-Petersen. Petenis berusia 30 tahun itu merasa sulit mencari waktu untuk keluarganya karena aturan tersebut.
"Menurut saya, 12 turnamen dalam satu tahun itu cukup berat. Saya punya keluarga, mereka tidak bisa selalu ikut saya setiap waktu," kata Petersen.
Meski begitu, tidak semua pebulutangkis keberatan dengan aturan itu. Jonathan Christie merasa tidak ada perubahan dengan aturan baru tersebut.
"Soal aturan baru yang mengharuskan pebulutangkis main pada 12 turnamen, sebenarnya tidak ada perubahan. Tahun lalu saya main hingga 13 sampai 14 turnamen. Saya harus selektif memilih turnamen agar tidak kehabisan energi," kata Jonatan Christie.