Arthur Cunha Menaruh Perhatian Khusus pada Striker Seleksi PSIS

oleh Iwan Setiawan diperbarui 24 Jan 2018, 20:00 WIB
Stoper Arema, Arthur Cunha, rupanya memberi perhatian khusus pada strike seleksi asing PSIS, Nemanja Vidakovic. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC boleh saja dua kali menang saat uji coba melawan PSIS Semarang. Tetapi, hal itu tidak bisa jadi ukuran saat kedua tim bersua kembali pada matchday kedua Grup E Piala Presiden 2018, Kamis (25/1/2018). Hal itu diakui stoper asing Arema, Arthur Cunha da Rocha.

Arthur melihat PSIS sekarang lebih kuat ketimbang saat uji coba. Perhatian khusus diberikan kepada stiker seleksi PSIS, Namanja Vidakovic.

Advertisement

Mantan pemain Bali United itu statusnya baru pemain seleksi di PSIS. Tetapi, justru itu yang membuat Vidakovic lebih bersemangat untuk segera mendapatkan kontrak. "Saya sudah tahu dia saat masih membela Bali United. Striker bagus dan bahaya bagi kami," kata Arthur.

Jika Vidakovic diturunkan sejak menit awal, tentu Arthur akan langsung berhadapan. Bek asal Brasil ini sudah siap meredam kengototan Vidakovic. "Arema juga butuh menang untuk lolos. Jadi saya akan berusaha bermain sebaik mungkin," jelas Arthur.

Pada pertandingan PSIS sebelumnya, Vidakovic hanya dijadikan sebagai pemain pengganti karena baru datang saat tim Mahesa Jenar berada di Malang. Penyerang 30 tahun asal Serbia ini memiliki waktu minim untuk beradaptasi dengan pemain PSIS lainnya.

Pelatih PSIS, Subangkit, juga memberikan sinyal akan menyimpan Vidakovic untuk melawan Arema. Hal ini bermula dari pengalaman saat uji coba melawan Arema di Magelang (7/1/2018).

Waktu itu PSIS menurunkan sejumlah pemain seleksi. Hasilnya justru merusak permainan PSIS karena chemistry pemain seleksi masih belum menyatu sehingga Arema bisa menang 1-0.

Meski begitu, Arthur tetap memberikan perhatian khusus untuk Vidakovic karena jika penyerang itu masuk pada babak kedua, bisa saja membuat serangan PSIS lebih tajam. "Jadi, kami harus tetap konsentrasi terus," tegasnya.

Persoalan konsentrasi memang jadi salah satu titik lemah Arema. Terlihat saat pertandingan pertama melawan Persela Lamongan (20/1/2018). Gawang Joko Ribowo kemasukan dua gol dalam 10 menit akhir pertandingan. Kemenangan yang sudah di depan mata pun hilang karena skor akhir menjadi 2-2.