Jakarta Mulutmu harimaumu. Pameo ini juga berlaku bagi para pengguna media sosial untuk berbagai platform. Bila tidak hati-hati dalam berujar berpotensi melukai hati banyak orang. Celakanya, kesalahan itu bisa mencuat kapan saja seperti yang dialami mantan pemain Manchester United (MU), Phil Neville.
Seperti dilansir Soccerway, pria berusia 41 tahun itu pernah mengunggah komentar di media sosial Twitter yang dianggap melecehkan para wanita pada tahun 2012 lalu. Dan meski sudah lima tahun berlalu, tiba-tiba 'dosa masa lalu' tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca Juga
Celakanya, komentar miring itu mencuat lagi tidak lama setelah Neville diangkat jadi pelatih timnas wanita Inggris. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menunjuk Neville menggantikan Mark Sampson yang dipecat sejak September tahun lalu.
Neville juga sangat bangga dengan jabatan barunya. Pria yang memperkuat MU sejak 1994 sampai 2005 itu tak sabar ingin segera bekerja.
"Sangat bangga dan merasa terhormat diangkat jadi pelatih kepala @Lionesses dan saya nyaris tidak percaya dengan pengalaman baru ini," tulis Neville usai ditunjuk oleh FA.
Tutup Akun
Namun 'dosa masa lalu' ternyata mengusik Neville. Dia lalu menutup akunnya karena itu.
FA juga telah dikontak untuk mengkonfirmas masalah ini, tapi belum berkomentar. Kuat dugaan bahwa Neville tidak ingin terganggu reaksi netizen terhadap kesalahan yang dibuatnya di masa lalu. Dia ingin bekerja lebih tenang tanpa memikirkan hujatan di Twitter.
Dituding Diskriminasi
Sementara itu, Timnas Wanita Inggris sudah tidak memiliki pelatih sejak September lalu. Mark Sampson ditendang akibat pelanggaran ringan selama berada di akademi Bristol City.
Sebelumnya, Sampson juga dianggap mendiskriminasikan pesepak bola wanita asal Inggris, Eniola Aluko. Namun FA bersikeras, pemecatan terhadapnya bukan karena itu.
Sumber: Liputan6.com