Bola.com, Bandung - Kapolda Jawa Barat, Irjen Agung Budi Maryoto menegaskan untuk ke depannya setiap pertandingan sepak bola di stadion mana pun di Jawa Barat setiap penonton atau suporter dilarang membawa air mineral 600ml. Hal itu karena mempermudah oknum suporter melakukan tindakan rusuh melempar benda keras ke lapangan.
Larangan itu kata Agung berdasarkan hasil evaluasi selama berlangsungnya babak penyisihan grup A Piala Presiden 2018 yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung.
Saat tuan rumah Persib Bandung menderita kekalahan dari PSMS Medan (0-2) dan PSM Makassar (0-1), pelemparan benda keras berupa botol mineral terjadi seusai laga.
Baca Juga
"Nanti saya akan kerja sama dengan panitia untuk melarang penonton yang datang membawa air mineral ukuran 600ml. Botol ukuran tersebut kalau dilempar bisa melesat sampai ke area lapangan dan kalau kena kepala orang akan sangat berbahaya," tegas Agung, Jumat (26/1/2018) malam di Stadion GBLA, Bandung.
Agung berharap para suporter sepak bola bisa menjadi suporter yang baik dan cerdas karena jika terjadi hal yang tidak diinginkan akan memojokan tim kesayangannya.
"Para pedagang juga akan kami larang menjual yang 600ml di lingkungan stadion. Saya melihat langsung pertandingan Persib Bandung vs PSM Makassar yang berujung pelemparan botol mineral oleh oknum suporter. Banyak botol air mineral 600ml yang bisa sampai ke area lapangan. Jadi nanti akan kami larang, ini demi keamanan semua," jelas Agung lagi.
Namun, secara keseluruhan kata Agung situasi dan kondisi suporter dan masyarakat selama babak penyisihan grup A Piala Presiden 2018 berjalan aman dan tertib.
"Alhamdulillah sampai sekarang penonton dan masyarakat kondusif, terima kasih masyarakat Bandung khususnya. Tadi sempat ada masukan akses tol dibuka, nanti saya akan kerja sama dengan pihak Jasa Marga untuk pertandingan selanjutnya, agar untuk tim dan ofisial tim yang bertanding bisa menggunakan akses tol untuk kepentingan pengamanan mereka," ujarnya
Akses tol menuju dan keluar Stadion GBLA kata Agung cukup penting guna mengantisipasi ketika tim kalah, tidak ada hadangan dijalan. "Dengan dibukanya akses lewat tol bisa mengantisipasi kerawanan. Untuk personel keamanan sendiri selama ini kami selalu siapkan kekuatan 1.350, itu hanya di lingkungan stadion, tapi di Polsek-polsek juga tetap siaga," ungkap orang nomor satu di wilayah Kepolisian Jabar ini.