Bola.com, Surabaya - Madura United memberikan kepercayaan kepada Satria Tama untuk mengawal gawang mereka ketika melawan Persebaya Surabaya, Minggu (28/1/2018). Ini merupakan laga perdana Satria di Piala Presiden 2018, lantaran pada dua laga sebelumnya, Madura United menurunkan Angga Saputra.
Hanya, laga tersebut berakhir kurang mengesankan bagi Satria Tama. Klub berjulukan Laskar Sape Kerrab itu dipaksa mengakui keunggulan 1-0 yang dimiliki oleh Persebaya sampai pertandingan usai.
Baca Juga
Gol tunggal laga itu dicetak pemain sayap Ferinando Pahabol. Feri menyisir melalui sisi kiri dan secara spontan alias dadakan melakukan tembakan keras ke arah gawang. Satria, yang menghadapi Pahabol, terkejut melihatnya.
"Saya pikir dia akan melakukan crossing dengan sudut seperti itu, makanya saya maju untuk menghalau. Saya tidak menyangka dia malah melancarkan tembakan keras ke gawang saya. Saya lihat tiba-tiba bolanya belok dan mengarah ke sudut sempit," ungkap kiper 20 tahun itu.
Tidak hanya Satria, rasanya publik yang menonton laga tersebut juga terkejut sepakan Pahabol bisa berbuah gol. Itu merupakan tembakan yang tidak biasa.
Tetapi, Satria merasa bukan hal mengejutkan Pahabol mampu mencetak gol cantik semacam itu. Dia sudah pernah menonton saat mantan pemain persipura Jayapura itu mencetak gol sepakan keras dari luar kotak penalti ketika melawan PS TNI.
Lebih lanjut, eks kiper Persegres Gresik United itu tidak ingin mencari pembenaran atas kegagalannya menghalau bola sepakan Pahabol. Tekanan yang diberikan Bonek Mania pun tidak terlalu memengaruhi konsentrasinya.
"Buat saya, Bonek jadi motivasi untuk tampil bagus. Saya malah senang dan merasa didukung meski tampil sebagai lawan. Saya sudah biasa dengan tekanan suporter seperti ini," ujar Satria Tama, yang merupakan kiper jebolan klub internal Persebaya itu.