Bola.com, Malang - PSIS Semarang berhasil menutup babak penyisihan Grup E Piala Presiden 2018 dengan kemenangan. Skuat berjulukan Mahesa Jenar ini menang 1-0 atas Persela Lamongan lewat gol Bayu Nugroho di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (30/2/2018).
Hasil itu memang tak mengubah nasib PSIS yang sudah tak lolos ke babak 8 besar. Namun, setidaknya Haudi Abdillah pulang ke Semarang dengan kepala tegak.
"Alhamdulillah, kami akhirnya bisa meraih kemenangan. Setidaknya kami mengakhiri turnamen ini tidak sebagai juru kunci," ujar pelatih PSIS, Subangkit.
Baca Juga
Mantan pelatih Mitra Kukar itu menyebut tekanan tinggi yang diberikan kepada tim lawan menjadi kunci kemenangan tim asuhannya.
Sepanjang dua babak, Persela memang tak bisa leluasa dalam mengolah bola. Setiap pemain Laskar Joko Tingkir mendapat bola, mereka sudah berhadapan dengan satu sampai dua personel PSIS.
"Setelah water break babak pertama, saya katakan ke pemain, kalau ingin menang harus memberi tekanan tinggi. Hal itu berjalan baik," ungkapnya.
Meski begitu, pelatih 59 tahun itu menyoroti banyaknya peluang yang terbuang. Menurutnya, PSIS bisa menang lebih dari sebiji gol jika pemain lebih tenang dalam eksekusi akhir. "Ini yang menjadi catatan kami untuk perbaikan di Semarang nanti," ucap Subangkit.