Bola.com, Sragen - Arema FC dan Persebaya Surabaya sama-sama lolos ke babak 8 besar Piala Presiden 2018. Fase itu akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/2/2018) dan Minggu (4/2/2018).
Hal tersebut membuka kemungkinan kelompok suporter kedua klub, Bonek Mania dan Aremania, bertemu di lokasi pertandingan. Hubungan dua kelompok yang kurang harmonis selama ini, membuat kepolisan menyiapkan sejumlah rencana pengamanan.
Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman, saat dihubungi Bola.com, sudah menyiapkan sejumlah hal terkait pengamanan jalur. Dia menjelaskan pihaknya sudah berkomunikasi intensif dengan kepolisian sekitar terkait kemungkinan dua kelompok suporter tersebut akan melintasi wilayah Sragen.
"Kami sudah berkomunikasi secara intesif dengan Polres Ngawi dan Karanganyar yang berbatasan dengan Sragen. Kami akan melakukan pengamanan maksimal agar semua berjalan lancar. Pengamanan mulai keberangkatan hingga setelah pertandingan selesai atau kepulangan suporter," ungkap Arif Budiman, Rabu (31/1/2018).
Baca Juga
Dia memaparkan, nantinya akan ada pemeriksaan ketat saat rombongan suporter masuk ke wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur di sisi timur Sragen.
Setiap rombongan akan dicek dan dirazia untuk mengantisipasi adanya senjata tajam yang dibawa dan dapat memicu kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, pihaknya juga akan menerjunkan personel di sejumlah titik yang telah ditentukan.
"Kami akan periksa secara ketat yang akan masuk ke Sragen. Harapannya, pemeriksaan nanti akan meminimalisasi kejadian yang tidak diinginkan. Nanti sistem estafet, dari wilayah Sragen dilanjutkan kepolisan Karanganyar menuju Solo, begitu juga sebaliknya," jelasnya.
Sekadar kilas balik, saat babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman 2015, sempat terjadi penyerangan terhadap rombongan Aremania di stasiun pengisian bahan bakar minyak (pom bensin) Jatisumo, Sambungmacan, Sragen, oleh oknum yang ditengarai pendukung Persebaya. Dua Aremania meninggal dunia dalam kejadian itu.