Jakarta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ikut bereaksi atas masalah rumah tangga yang menimpa lifter andalan Indonesia, Deni. Seskemenpora, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, bahkan mengancam akan menangguhkan status pegawai negeri sipil (PNS), Deni.
Sebelumnya, Deni masuk dalam daftar atlet nasional yang diangkat jadi PNS oleh pemerintah. Namun menurut Gatot, status tersebut belum resmi dan kini ditangguhkan.
Baca Juga
"Deni belum jadi PNS. Tetapi, Deni termasuk di daftar atlet 137 atlet yang dicalonkan menjadi PNS. SK-nya harusnya keluar pada 1 Mei 2018. Untuk sementara, kami pending status Deni jadi CPNS,” kata Gatot di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
“Kemenpora harus konsisten dengan masalah ini. Soal keputusan akhirnya, ada di tangan Menpora Imam Nahrawi,” kata Gatot menambahkan.
Saat ini, Deni memang tangah mengalami masalah rumah tangga. Peraih emas SEA Games Malaysia 2017 itu dituding telah mengkhianati istrinya, Wiwi Sofianty dan menikah lagi dengan wanita yang masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tudingan itu bahkan diungkap sang istri ke media sosial. Dalam komentarnya, Wiwi menuduh Deni menikah tanpa sepengatahuan dan izin darinya sebagai istri pertama. Bahkan Wiwi juga menuding istri kedua Deni telah mengandung sebelum keduanya resmi menikah.
Ditangguhkan
Deni merupakan salah seorang lifter andalan Indonesia. Pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Deni tampil menghibur lewat aksinya yang mengundang tawa di atas panggung dan jadi favorit penonton. Sayang, Deni gagal membawa medali dari kelas 77 kg.
Meskipun demikian, Kemenpora tidak akan pandang bulu. Menurut Gatot, Deni seharusnya menjaga perilaku karena berstatus lifter nasional. Namun Gatot mengaku tidak mencabut status CPNS Deni. Mereka hanya menangguhkannya hingga perioede berikutnya.
"Kami Kemenpora, menjunjung etika, karakter, kepribadian, seorang atlet yang merupakan role model masyakarat. Mau setinggi apapun prestasinya, ini bagian sportivitas,” jelas Gatot.
"Tidak diusulkan status CPNS-nya pada 1 Mei 2018. Tapi, pada periode berikutnya. Tunggu setahun lagi,” beber Gatot.
Ganggu Persiapan
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono, sangat menyayangkan polemik yang menimpa Deni. Sebab hal itu bisa mengganggu persiapan atlet yang juga diproyeksikan tampil di nomor angkat berat pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Joko takut mental Deni terganggu dengan permasalahan ini. "Saya kaget beberapa hari lalu, dapat kabar, masalah Deni. Saya akan cek kembali, permasalahan segera teratasi. Saya tidak menyangka. Kasihan sama Deni,” kata Joko kepada wartawan.