Tidak Ada Kiper Utama Madura United

oleh Aditya Wany diperbarui 01 Feb 2018, 06:00 WIB
Tiga kiper Madura United jalani rotasi di Piala Presiden 2018. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Bangkalan - Persaingan ketat bakal menghiasi slot kiper Madura United untuk musim ini. Setidaknya ada tiga kiper dengan kualitas yang hampir sama, yaitu Satria Tama, Angga Saputra, dan Hery Prasetyo.

Dengan kondisi itu, pelatih kiper Madura United, Hendro Kartiko tidak bisa menggaransi satu di antara nama-nama tersebut untuk bisa menjadi yang utama. Dia ingin semua anak asuhnya itu menunjukkan yang terbaik dalam setiap latihan.

“Kalau saya tidak ada referensi utama yang mana. Ketiganya layak mendapat tempat. Saya ingin seperti itu. Meskipun si A main di sebuah pertandingan, belum tentu berikutnya dia akan main lagi. Saya akan terus lihat progresnya dalam latihan,” kata Hendro yang notabene mantan kiper Timnas Indonesia itu.

Penerapan itu sebenarnya sudah tampak selama pramusim ini. Dalam Suramadu Super Cup (SSC), masing-masing kiper tersebut mendapat kesempatan dimainkan dalam satu pertandingan.

Advertisement

Di Piala Presiden 2018, Angga mendapat kesempatan lebih banyak dengan bertanding dalam dua laga melawan Perseru Serui (18/1/2018) dan PS TNI (23/1/2018).

Lalu, Satria diturunkan kala melawan Persebaya di laga pamungkas (28/1/2018). Sedangkan Herpras masih mengalami cedera.

Kendati demikian, keputusan untuk menurunkan seorang kiper tetap berada di tangan pelatih kepala, Gomes de Oliveira. Sebagai pelatih penjaga gawang, Hendro hanya membantu dan melakukan diskusi untuk membuat keputusan.

Kekalahan 0-1 saat melawan Persebaya juga menjadi evaluasi bagi jajaran pelatih Madura United. Kebobolan satu gol membuat mereka tidak menyapu bersih kemenangan di fase grup.

Itu pun bukan kali pertama karena sebelumnya Laskar Sape Kerrap juga kebobolan satu gol kala bersua PS TNI. Lalu, selama gelaran SSC, mereka malah kebobolan empat gol dalam tiga pertandingan.

“Kebobolan selama Piala Presiden, menurut saya karena masalah kurang komunikasi antara pemain belakang dengan kiper. Tujuan utama kami di Liga 1. Kalau ini kan proses pembelajaran, tapi jangan sampai mengulang-ulang kesalahan,” imbuh Hendro.

Sejauh ini, Hendro mengaku tidak pernah memaksa pemainnya untuk menunjukkan penampilan tertentu. Dia ingin mereka bisa mengeksplorasi diri dan tidak terpaku pada instruksinya.

 “Kalau secara teknis saya selalu melakukan evaluasi dan berdiskusi dengan pemain. Saya pribadi tidak mengharuskan pemain berbuat seperti apa. Saya serahkan ke pemain untuk mengembangkan diri sendiri,” tutur Hendro Kartiko.