Inzaghi Maafkan Gol Tangan Tuhan AC Milan

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2018, 16:13 WIB
Penyerang AC Milan, Patrick Cutrone berebut bola dengan pemain Crotone, Arlind Ajeti saat bertanding pada lanjutan Liga Serie A Italia di San Siro, Milan (6/1). Milan menang tipis 1-0 atas Crotone. (AP Photo/Luca Bruno)

Bola.com, Roma - Pelatih Lazio Simone Inzaghi telah memaafkan penyerang muda AC Milan, Patrick Cutrone. Pemain berusia 20 tahun itu mencetak gol dengan tangan saat kedua tim bertemu di Serie A, Minggu (28/1/2018). Gol itu membawa AC Milan menang 2-1.

“Saya ucapkan selamat padanya karena menjadi pemain hebat. Terkait apa yang terjadi di hari Minggu, dia sudah mengakui kesalahannya. Mungkin pada saat itu dia tidak memperhatikan, seperti kebanyakan kita juga yang tidak memperhatikan," kata Inzaghi kepada Rai Sport, usai timnya menahan imbang AC Milan 0-0 dalam leg I semifinal Coppa Italia, Kamis (1/2/2018) dini hari WIB.

Advertisement

"Bahkan, para kru VAR juga tidak melihatnya. Dia sudah meminta maaf pada saya, namun saya bilang padanya itu tidak perlu."

Sebelumnya, pada Minggu lalu, Inzaghi sempat murka karena wasit tetap mengesahkan gol tersebut. Menurutnya, jika gol tersebut dianulir, Lazio tidak akan kalah.

“Jujur, saya tidak melihat tayangan ulang itu. Saya diberi tahu soal kesalahan itu. Di akhir laga saya tanya langsung ke Cutrone apakah itu memang handball. Mungkin kalau saya melihat langsung tayangan itu saya akan lebih sakit lagi dari ini. Kesalahan seperti itu tidak boleh dan tidak seharusnya terjadi,” ujar Inzaghi seperti dilansir Calciomercato.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Tak Puas Imbangi AC Milan

Foto dok. Bola.com

Inzaghi tak puas dengan hasil imbang yang diraih timnya dalam laga semifinal Coppa Italia. Menurutnya, timnya seharusnya bisa memenangi laga.

Mengandalkan Ciro Immobile sebagai ujung tombak sejak menit awal, Lazio tampil lebih percaya diri. Striker Timnas Italia itu pun sempat mengancam Gianluigi Donnarumma lewat tandukannya. Beruntung, Donnarumma mampu melakukan penyelamatan gemilang untuk mencegah gawangnya robek.

“Kami seharusnya bisa lebih tajam di depan gawang. Saya senang dengan penampilan tim saya, tapi saya menyesalkan hasil akhirnya,” ucap Inzaghi kepada Rai Sport, usai pertandingan.

Dengan hasil ini, peluang kedua tim untuk lolos ke final masih sama besar. Pertandingan leg II akan digelar di Stadion Olimpico 1 Maret mendatang.

“Kami mendominasi pertandingan selama 70 menit pertama. Lalu begitu bola masuk ke kotak penalti, kami kerap kehilangan. Kami harus lebih baik di leg II di kandang,” kata Inzaghi.

 

3 dari 3 halaman

Tangan Dingin Inzaghi

Foto dok. Bola.com

Penampilan Lazio musim ini memang cukup mengesankan. Selain berpeluang besar lolos ke Final Coppa Italia, di Serie A, mereka menduduki peringkat tiga dengan 46 poin, unggul dua angka dari Inter Milan dan lima angka dari AS Roma. Di Liga Europa, mereka melaju mulus ke babak 32 besar sebagai juara grup.

Ini semua tidak terlepas dari tangan dingin Inzaghi. Musim lalu, pelatih 40 tahun itu sukses membawa I Biancoceleste finis di peringkat lima Serie A. Di awal musim ini, ia juga mengantarkan Lazio juara Piala Supercoppa Italiana, dengan mengalahkan Juventus 3-2.

“Enam bulan terakhir sungguh luar biasa. Namun, bagian sulitnya sekarang ini. Kami harus bermain bagus untuk menyeimbangkan usaha kami di tiga turnamen, sebab kami ingin terus melaju,” ujar adik Filippo Inzaghi itu. (Abul Muamar)