Piala Presiden 2018: Panpel Tetapkan Kuota Tiket untuk Suporter

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 01 Feb 2018, 17:27 WIB
Ketua Steering Committee, Maruarar Sirait, saat drawing babak 8 besar Piala Presiden 2018 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (31/1/2018). Pertandingan di fase 8 besar akan digelar di Stadion Manahan, Solo, 3 dan 4 Februari 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2018 telah menetapkan kuota untuk masing-masing suporter peserta yang bertanding di 8 besar. 

Perempat final Piala Presiden akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah pada 3-4 Februari 2018. Mereka yang bertarung ialah Sriwijaya FC, Mitra Kukar FC, Persebaya Surabaya, Bali United, Arema FC, PSMS Medan, Madura United, dan Persija Jakarta.

Advertisement

Pada 3 Februari 2018, Persebaya Surabaya bertemu PSMS Medan pukul 15:30 WIB. Sementara itu, Bali United ditantang Madura United pukul 19:30 WIB.

Keesokan harinya, Mitra Kukar berhadapan dengan Persija Jakarta pukul 15:30 WIB. Adapun pada pukul 19:30 WIB, Bali United bertanding melawan Arema FC.

OC telah menentukan bahwa setiap suporter yang klubnya melakoni 8 besar Piala Presiden 2018 bakal kebagian 50 persen tiket yang dijual. Panpel lokal sebelumnya menyatakan hanya menjual 23 ribu tiket per hari. 

"Kuota untuk suporter itu 50 persen dari kapasitas tribun. Mau bagaimana pun dan sebanyak apa pun, harus dipatuhi. Untuk kuota, kita bekerja sama dengan Panpel Solo. Setiap pendukung dari suatu kesebelasan mendapatkan kuota 50 persen," ujar OC Bidang Kompetisi, Tigor Shalom Boboy.

2 dari 3 halaman

Imbauan untuk Aremania dan Bonek

Suporter Persebaya, Bonek diwanti-wanti untuk tidak kembali memunculkan gesekan dengan pendukung Arema FC, Aremania di babak delapan besar Piala Presiden 2018. (Bola.com/Aditya Wany)

Ada yang menarik pada pengundian babak delapan besar Piala Presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (31/1/2018). Sebelum drawing, Persebaya dilarang untuk bertemu Arema FC.

Kekhawatiran muncul merujuk dari hubungan Bonek dan Aremania yang kurang harmonis. OC memutuskan untuk tidak mempertemukan kedua tim ini di babak delapan besar.

“Saya tadi lempar ke mereka, setuju atau tidak, tidak bertemu di babak delapan besar. Sekalian saja tidak bertemu. Kuncinya koordinasi. Klub dan suporter kan sudah sama-sama dewasa,” kata Tigor.

3 dari 3 halaman

Keuntungan Persija

Di sisi lain, Solo bagaikan rumah kedua untuk Persija. Bagaimana tidak, Macan Kemayoran menghabiskan separuh musim kompetisi 2016 di Stadion Manahan.

Solo juga tidak asing untuk pendukung Persija, Jakmania. Dipastikan, suporter yang identik dengan warna oranye ini bakal berbondong-bondong hijrah ke Solo pada akhir pekan nanti.

Sumber: Liputan6.com