Cerita di Balik Kegagalan Otavio Dutra Mengeksekusi Penalti

oleh Aditya Wany diperbarui 03 Feb 2018, 22:30 WIB
Otavio Dutra mengungkap apa yang terjadi sehingga ia gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor penalti dengan baik saat melawan PSMS. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Solo - Otavio Dutra menjadi satu di antara empat pemain Persebaya Surabaya yang gagal mencetak gol dalam adu penalti ketika melawan PSMS Medan di Stadion Manahan, Solo, Minggu (3/2/2018). Selain dia, ada Abu Rizal Maulana, Ferinando Pahabol, dan Osvaldo Haay.

Penalti yang dieksekusi Dutra punya makna besar bagi Persebaya. Saat itu PSMS sudah melakukan lima tendangan namun hanya dua yang berbuah gol. Berbeda dengan Persebaya, yang meski sudah mencetak dua gol, masih melakukan empat tendangan.

Advertisement

Jika Dutra berhasil menunaikan tugasnya dengan baik, Persebaya dipastikan keluar sebagai pemenang karena unggul 3-2. Bek 33 tahun itu tampil sebagai pahlawan bagi Persebaya ke semifinal.

Namun, skenario itu tidak terjadi. Bola sepakan Dutra ke arah kanan gawang mampu ditepis kiper PSMS Medan, Abdul Rohim.

"Saya sangat percaya diri saat hendak menendang bola. Dukungan suporter juga sangat berpihak ke Persebaya. Tapi, saya salah ambil keputusan arah bola. Kiper lawan bisa membacanya," ungkap bek asal Brasil yang ingin jadi WNI itu.

Selama ini Dutra tidak pernah gagal dalam latihan penalti yang dijalani bersama tim. Dia menjadi satu di antara pemain dengan akurasi sepakan bola mati yang bagus. Demikian halnya dengan tendangan bebas.

"Kalau dibilang tekanan suporter, saya pikir tidak ada. Saya merasa lawan memang lebih bagus. Ya, kiper lawan tampil bagus bisa menepis tendangan kami," imbuh eks pemain Bhayangkara FC itu.

Tekanan seharusnya menghampiri pemain PSMS. Secara kuantitas, jumlah suporter kedua tim sangat jauh berbeda. Bonek, suporter Persebaya, kerap mengintimidasi pemain PSMS yang hendak melakukan eksekusi sejak berjalan di tengah lapangan menuju kotak penalti.

Sebaliknya, Bonek memberikan kata-kata semangat dan dukungan saat pemain Persebaya mengeksekusi penalti. Hal itu seharusnya membuat motivasi untuk mencetak gol berkali lipat.

"Kami kurang beruntung gagal memenangi penalti. Padahal, waktu bermain normal, permainan kami sangat mendominasi lawan. Peluang kami juga sangat banyak. Nanti tim pasti akan lakukan evaluasi supaya lebih baik," ujar Dutra.