Bola.com, Solo - Arema FC dipaksa menelan kekalahan 1-3 dari Sriwijaya FC pada fase 8 besar Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/2/2018). Pelatih Arema, Joko Susilo, menilai kekalahan tim asuhannya karena tak memiliki kematangan pemain.
Pada pertandingan tersebut, Arema FC yang berstatus juara bertahan Piala Presiden, harus mengakui keunggulan Sriwijaya FC berkat gol yang dicetak Bio Paulin (67') dan Abimanyu (71').
Baca Juga
Arema sempat bereaksi dengan memperkecil ketertinggalan melalui gol penalti Hardianto (83'). Namun, perjuangan klub berjulukan Singo Edan itu harus terhenti ketika Laskar Wong Kito mencetak gol ketiga melalui Beto Goncalves pada menit ke-85.
"Kami harus menelan kekecewaan. Kalah 1-3 tentu bukan hasil yang kami harapkan karena tidak sesuai dengan yang diperkirakan," kata Joko Susilo dalam konferensi pers setelah pertandingan.
"Kekalahan ini terjadi salah satunya karena faktor kematangan pemain. Secara kualitas kami tidak kalah, akan tetapi dari segi kematangan masih harus ditingkatkan lagi. Terutama masalah mental," tegas pelatih yang biasa dipanggil Getuk itu.
Bek Arema FC, Bagas Adi Nugroho, berusaha tegar menerima kenyataan pahit tersingkir dari Piala Presiden 2018. Menurut dia, kekalahan ini akan menjadi pelajaran buat timnya agar bisa lebih baik lagi di masa depan. "Kekalahan ini menjadi pembelajaran buat tim di turnamen berikutnya dan juga Liga 1 2018," ucapnya.
Tersingkir di perempat final Piala Presiden 2018 menjadi raihan terburuk Arema FC sepanjang keikutsertaan di turnamen pramusim ini. Pencapaian terbaik mereka adalah menjadi juara pada edisi 2017.