Jakarta Daftar calon pelatih Timnas Italia terus mengalami perubahan. Setelah Carlo Ancelotti dan Antonio Conte menolak, kini Federasi Sepak bola Italia (FIGC) mengincar Luigi Di Biagio, pelatih Timnas Italia U21.
Italia akan bertanding melawan Inggris dan Argentina dalam laga persahabatan bulan depan. FIGC berharap sudah bisa mendapatkan pelatih baru untuk tim Azzuri sebelum dua laga tersebut digelar. Namun jika belum dapat, Di Biagio akan didaulat sebagai pelatih interim.
Baca Juga
“Jika tak ada aral melintang, pelatih baru timnas akan diumumkan di bulan Juni. Saya kira tidak masalah jika menunjuk Di Biagio untuk dua laga persahabatan itu, karena faktanya dia mampu menunjukkan konsistensi,” ujar Wakil Komisioner FIGC, Alessandro Costacurta kepada Sky Sport Italia.
Costacurta kini tengah sibuk mengumpulkan nama-nama potensial yang pantas untuk melatih Timnas Italia. Sebelumnya, bek legenda AC Milan itu sempat hendak mendekati Conte dan Ancelotti, namun niat itu diurungkan lantaran dua pelatih itu menolak. Conte ingin menghormati kontraknya bersama Chelsea yang masih bersisa 18 bulan lagi, sementara Ancelotti lebih tertarik untuk melatih klub.
Dengan situasi seperti ini, Costacurta mulai berpikir untuk menjadikan Di Biagio sebagai kandidat pelatih tetap Timnas Italia.
“Itu bukan ide yang aneh. Karena saya sudah mengikuti perkembangan Di Biagio selama beberapa tahun terakhir. Dia membawa Italia ke Piala Eropa U21 dan membuat sejumlah hal yang inspiratif,” jelas Costacurta.
Ikuti Jejak Southgate
Jika Di Biagio benar-benar menjadi pelatih tetap Tim Italia senior, maka itu akan menjadi seperti perjalanan karier Gareth Southgate bersama Timnas Inggris. Southgate awalnya melatih Timnas Inggris U21 sebelum ditunjuk sebagai pelatih tim utama The Three Lions.
“Southgate pernah melalui jalan seperti ini dan sudah sering terjadi seperti ini. Di Biagio tahu talenta-talenta yang ada di Italia,” kata Costacurta.
Tugas Berat
Seperti diberitakan sebelumnya, penunjukan pelatih baru Timnas Italia ini tidak akan dilakukan oleh seorang presiden, melainkan oleh komisioner. Kursi kepresidenan FIGC tetap akan kosong sampai enam bulan ke depan, usai pemilihan presiden gagal digelar pekan lalu.
Federasi Olimpiade Italia (CONI) lantas membentuk komisi untuk mengurusi FIGC, di mana Roberto Fabbricini dipilih sebagai ketuanya. Fabbricini dibantu oleh dua sub-komisioner, yakni Angelo Clarizia dan Costacurta. Tugas pertama komisioner ini adalah mencari pelatih baru Timnas Italia yang bisa membawa sepakbola Italia bangkit usai gagal lolos Piala Dunia 2018.
“Kami semua punya keinginan untuk membuat revolusi dan melakukan sesuatu yang luar biasa untuk sepakbola Italia. Namun, yang jelas ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pelatih baru timnas sangat fundamental. Namun sayangnya banyak yang lupa bahwa beberapa calon masih terikat kontrak (dengan klub). Jadi sulit untuk membahasnya sekarang,” ucap Costacurta melanjutkan.
Dua kandidat lainnya yang masih memungkinkan untuk direkrut adalah pelatih Zenit Saint Petersburg dan pelatih Nantes, Claudio Ranieri. Namun, nama yang disebut terakhir ini tidak terlalu difavoritkan.
“Ada kandidat lain yang kurang lebih tersedia. Contohnya, Roberto Mancini masih di bawah kontrak bersama Zenit. Kami harus memilah siapa yang bisa didekati dan siapa yang tidak,” jelas Costacurta.
(Abul Muamar)