Bola.com, Makassar - PSM Makassar terancam menjadi tim musafir setelah Stadion Andi Mattalatta Mattoangin (AMM), Makassar, terkendala pencahayaan lampu. Sampai saat ini, kapasitas lampu Stadion AMM baru mencapai 350 Lux. Padahal, standar kapasitas lampu sesuai aturan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru, adalah 800-1200 lux.
Chief Operation Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalom Boboy, ketika dihubungi awak media Makassar mengungkapkan pihaknya tidak lagi memberi toleransi terkait aturan verifikasi stadion seperti musim lalu.
Menurut Tigor, ada sejumlah persyaratan yang harus dimiliki sebuah stadion yang akan dijadikan homebase klub pada Liga 1 2018. Di antaranya lapangan, tribune penonton, ruang ganti pemain dan wasit, toilet, lampu, dan lain-lain.
"Bila ada satu saja yang tidak dipenuhi, klub yang mengajukan stadion itu harus mencari stadion yang layak," kata Tigor, Selasa (6/2/2018).
Baca Juga
Sebelumnya, media officer PSM, Andi Widya Syadzwina, mengungkapkan manajemen Juku Eja sudah meminta ke Philips (perusahaan penyedia elektronik) untuk menyediakannya. "Cuma, memang lampu yang ada itu model lama. Jadi coba dicarikan solusinya," kata Andi Widya Syadzwina.
Bagi PSM, menjadi tim musafir bukan hal baru. Pada LSI 2014, Juku Eja terpaksa bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, karena Stadion AMM dinilai tidak layak.
Kalangan suporter PSM mengaku prihatin dengan kondisi yang dihadapi tim kesayangannya. "Soal penerangan lampu jadi masalah klasik yang terjadi tiap musim. Sampai sekarang belum ada pemecahannya," kata Andi Coklat, pentolan The Maczman.
Coklat memahami langkah tegas yang dilakukan PT LIB. "Soalnya tidak nyaman juga menonton dengan pencahayaan lampu yang tidak maksimal," imbuh Coklat.
Hal senada dikatakan Sul Daeng Kulle, Presiden Red Gank, kelompok suporter PSM lainnya. "Seingat saya musim lalu manajemen PSM berjanji akan membenahi penerangan lampu. Ditunggu saja hasil verifikasi PT LIB," ucap Sul Daeng Kulle.