Bola.com, Jakarta - Beberapa liga di Asia mulai menggunakan pemain asal Asia Tenggara, seperti Jepang, Thailand, dan Malaysia. Dua negara terakhir tak hanya sekadar menggunakan, tetapi juga mewajibkan klub merekrut pemain asal ASEAN dalam regulasi kuota pemain asing. Namun, PT Liga Indonesia Baru yang menjadi operator kompetisi di Indonesia enggan menggodok regulasi pemain asing asal ASEAN.
Penerapan kuota pemain asing asal Asia Tenggara di Thailand dan Malaysia cukup terasa dengan hadirnya pemain-pemain asal Indonesia yang bermain di liga dari kedua negara tersebut.
Ryuji Utomo, Terens Puhiri, dan Yanto Basna kini berkiprah di Thailand. Sementara Evan Dimas, Ilham Udin, Achmad Jufriyanto, Ferdinand Sinaga, dan David Laly, berkarier di Liga Malaysia.
Baca Juga
Kehadiran pemain-pemain ASEAN di liga tersebut menjadi hal yang baru dan menarik karena memiliki sisi positif. Namun, Chief Operating Officer PT Liga Indonesia Baru, Tigorshalom Boboy, menyebut regulasi tersebut tidak akan diterapkan di Indonesia karena tidak relevan dengan atmosfer sepak bola di Indonesia, yang pasarnya sudah ramai.
"Fokus liga saat ini adalah pengembangan untuk mencetak pemain muda demi Timnas Indonesia, apalagi kita memiliki data pemain lokal untuk stok Timnas Indonesia yang masih sangat kurang. Jadi untuk apa ikut-ikut mereka? Belum lagi pasar Liga Indonesia jauh lebih menarik daripada liga-liga lain di ASEAN," ujar Tigorshalom Boboy.
"Mereka menggunakan regulasi itu untuk mencoba menarik pasar dari negara lain. Indonesia tidak seperti itu. Tak perlu melakukan itu, liga kita sudah memiliki pasar tersendiri karena sudah menarik," lanjut Tigor.
Tigorshalom melihat saat ini kehadiran pemain asing dari Asia dan non-Asia sudah cukup menjadi tantangan bagi perkembangan pemain lokal untuk kebutuhan Timnas Indonesia.
"Kita punya kepentingan untuk mencari stok pemain. Contohnya, Indonesia tak punya stok striker yang mumpuni karena semua klub memilih mengontrak pemain asing di posisi tersebut. Pencetak gol terbanyak itu pemain asing dan jelas itu sudah menjadi masalah," ujar Tigorshalom Boboy, yang merasa adanya pemain asing asal ASEAN bukan solusi untuk Liga Indonesia.