Bola.com, Jakarta - Tak melulu soal juara, perburuan prestasi individu bertajuk trofi sepatu emas pada setiap turnamen sepak bola selalu menarik. Sama halnya dengan trofi pencetak gol terbanyak pada Piala Presiden 2018 yang saat ini diikuti dua nama, Marko Simic (Persija Jakarta) dan Stefano Lilipaly (Bali United).
Piala Presiden 2018 saat ini sudah memasuki babak semifinal. Sudah 99 gol tercipta untuk menuju babak yang tinggal menyisakan empat tim terbaik itu.
Pemain muda, tua, berpaspor Indonesia hingga pemain asing turut andil dalam gol-gol yang sudah terjadi. Namun, ada dua nama yang saat ini paling mungkin terlibat dalam perburuan gelar sepatu emas Piala Presiden 2018.
Baca Juga
Marko Simic dan Stefano Lilipaly secara langsung bakal head to head untuk meraih predikat pemain paling subur dalam turnamen tahunan ini. Keduanya sejauh ini masing-masing sudah mencetak lima gol.
Perburuan keduanya masih akan berlanjut karena klub yang dihuni Simic dan Lilipaly melaju ke semifinal. Kedua klub tersebut berpeluang berjumpa di final jika mampu lolos dari semifinal, yang tentu saja membuat perburuan sepatu emas menjadi semakin menarik.
Namun, dalam sepak bola tentu tidak ada yang bisa diprediksi. Baik Simic dan Lilipaly pastinya sadar akan hal tersebut dan hanya bisa memberikan penampilan sebaik mungkin demi menambah koleksi gol masing-masing pada laga semifinal nanti.
Perbedaan Simic dan Lilipaly
Meski sama-sama mencetak lima gol, ada perbedaan yang mencolok dari kedua kandidat peraih sepatu emas Piala Presiden 2018. Gol-gol yang sudah dicetak sejauh ini membuktikan kalau Simic lebih tajam dan agresif jika acuannya adalah proses terjadinya gol.
Buat Simic, sepak bola Indonesia menjadi hal yang baru untuknya. Kariernya di Indonesia belum genap berusia dua bulan. Namun, eks penggawa Melaka United itu mampu secara cepat membuktikan diri untuk beradaptasi dengan atmosfer permainan dan rekan setimnya di Persija.
Hal itu terlihat secara gamblang dalam permainan yang ditunjukkan di Piala Presiden 2018. Empat dari lima gol yang dicetak Simic berasal dari situasi permainan terbuka. Hanya satu yang berasal dari titik putih.
Statistik juga membuktikan, gol-gol Simic mayoritas terjadi pada babak pertama. Hanya satu gol yang dicetak Simic pada babak kedua ketika menjebol gawang Borneo FC pada menit ke-77 dalam pertandingan penyisihan Grup D Piala Presiden 2018.
Berbeda dengan Simic, torehan gol yang dicetak Stefano Lilipaly lebih banyak berasal dari penalti. Tiga dari lima gol yang dibukukan pemain naturalisasi Indonesia itu berasal dari tembakan 12 pas.
Menurut data, Lilipaly terlihat lebih garang pada paruh kedua pertandingan. Hal itu dibuktikan dengan torehan empat dari lima gol yang dicetaknya terjadi di 45 menit babak kedua.
Dengan demikian, perburuan gelar sepatu emas Piala Presiden 2018 semakin menarik untuk disaksikan. Dua pemain dari dua klub berbeda, yang memiliki karakter dan ciri khas dalam mencetak gol, membuktikan ketatnya persaingan.
Siapa yang pada akhirnya tersenyum sembari mengangkat trofi sepatu emas? Atau akankah ada sosok yang menelikung perburuan gelar pencetak gol terbanyak dari Marko Simic atau Stefano Lilipaly? Teka-teki tersebut perlahan akan terjawab pada semifinal leg pertama dan leg kedua Piala Presiden 2018 yang berlangsung pada 10-14 Februari 2018.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!