Bola.com, Moskow - Presiden klub Rusia, Lokomotiv Moskow, Nikolai Naumov, mengaku pihaknya pernah memiliki kesempatan untuk merekrut Neymar pada 2008. Namun, niat tersebut urung dilakukan karena menganggap sang pemain terlalu kurus dan memiliki harga yang tidak masuk akal.
Baca Juga
Peristiwa tersebut terjadi ketika Neymar masih menimba ilmu bersama Santos. Neymar ketika itu mengikuti ajang Mediterranean Cup dan pencari bakat Lokomotiv Moskow menyaksikan langsung kemampuan sang pemain di Brasil.
"Kami sudah dihadapkan pada posisi membeli atau tidak membeli Neymar. Kami sebenarnya ingin membeli dia dan pencari bakat tim sudah menontonnya langsung di Brasil," kata Nikolai kepada Sport Express seperti dikutip Soccerway, Jumat (9/2/2018).
"Akan tetapi, kami dihadapkan pada keraguan besar. Pertama, dia masih terlalu muda. Kedua, tidak jelas bagaimana dia bisa beradaptasi di Rusia karena dia masih sangat rapuh dan memiliki postur tubuh yang kecil. Itulah alasan kami untuk tidak jadi merekrutnya," ucap Nikolai.
Selain itu, Santos juga membanderol Neymar dengan biaya tinggi untuk ukuran bocah 16 tahun yakni 10 juta euro (Rp 167 miliar). Lokowmotiv Moskow pun tak ingin melakukan perjudian dengan mengeluarkan dana besar sehingga mereka mengurungkan niat tersebut.
"Mereka meminta banyak uang untuk Neymar, jadi kami tidak ingin mengambil risiko. Merekrut seorang pemain muda asal Brasil, meskipun dia layak dibanderol dengan harga mahal, namun itu berisiko. Saya tidak ingat persis harganya, namun di wilayah 10 juta euro," kenang Nikolai.
Neymar akhirnya melanjutkan karier di Santos dan menembus skuat reguler pada 2009. Pada 2013, Neymar bergabung dengan Barcelona dan mulai meraih kesuksesan.
Bersama Los Cules, pemain berusia 26 tahun itu sukses meraih delapan gelar di berbagai ajang. Pada musim panas 2017, Neymar kemudian menerima pinangan Paris Saint-Germain sekaligus menasbihkan dirinya sebagai pemain termahal di dunia dengan biaya transfer 222 juta euro (Rp 3,7 triliun).
Sumber: Soccerway