Test Event Asian Games: Taekwondo Indonesia Raih Satu Emas di Kyorugi

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 10 Feb 2018, 23:34 WIB
Mariska Halinda rebut emas di test event Asian Games 2018. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Tim Taekwondo Indonesia meraih satu medali emas untuk kategori Kyorugi pada test event Asian Games 2018 di Jakarta, Sabtu (10/2/2018). Medali emas dipersembahkan Mariska Halinda pada kelas 53 kg.

Bertempat di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Mariska mengalahkan taekwondoin asal Filipina dengan selisih angka cukup telak 10-1.

Advertisement

Hal tersebut tercipta setelah Mariska tampil dominan baik di ronde pertama maupun kedua.

Pada dua ronde tersebut, Mariska masing-masing memeroleh lima poin. Satu poin yang diperoleh Rheza tercipta di ronde pertama.

Kesuksesan Mariska gagal diikuti dua taekwondoin putra Tanah Air, Reinaldy Atmanegara dan Nicholas Armanto. Reinaldy gagal menandingi kedigdayaan taekwondoin Korea Selatan, Park Jong Hyun dengan angka 9-24.

Sementara itu, Nicholas kalah dari taekwondoin Filipina, Lee Lumbania dengan skor 4-18. Alhasil, Reinaldy dan Nicholas hanya berhak mendapat medali perak. 

2 dari 3 halaman

Gagal Ikuti Tim Poomsae

Berbeda dengan tim Kyorugi, tim Poomsae Indonesia justru berhasil menyapu bersih medali emas pada test event kali ini. Pada test event kali ini, poomsae terbagi ke dalam empat nomor yakni individu putra, putri, dan tim putra, putri.

Medali emas Indonesia di nomor individu putra dipersembahkan oleh Alfi Kusuma Muhammad. Sementara, nomor individu putri dipersembahkan oleh Defia Rosmaniar.

Untuk medali tim putra diperoleh dari kerja keras Muhammad Abdurrahman Wahyu, Ahmad Syaiful Anwar, dan Abdulrahman Darwin. Sementara, untuk medali tim putri diperoleh dari Rulih, Mutiara Habiba, dan Defia Rosmaniar.

3 dari 3 halaman

Tak Jadi Ukuran

Lebih lanjut, Rahmi menganggap hasil menggembirakan di test event ini tidak bisa menjadi ukuran. Pasalnya, jumlah peserta pada test event jauh lebih sedikit dibanding peserta Asian Games nanti.

"Ini kan baru delapan negara. Tidak bisa jadi patokan. Kami masih harus meningkatkan kemampuan atlet-atlet kita," ujar Rahmi.

Menurutnya, kemampuan fisik serta level kesulitan masih harus dievaluasi. Itu karena semakin tinggi kesulitannya, semakin tinggi nilai yang diberikan. Apalagi, yang dipertandingkan di Asian Games nanti adalah kategori new poomsae yang tergolong baru.

Sumber: Liputan6.com