Bola.com, Solo - Misi berat harus dijalani PSMS Medan untuk lolos ke final Piala Presiden 2018. Kekalahan telak 1-4 dari Persija Jakarta di leg pertama semifinal membuat tim Ayam Kinantan harus bekerja keras di pertemuan kedua yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Senin (12/2/2018).
PSMS harus menang minimal dengan empat gol tanpa kebobolan. Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman, mengakui hal itu sebagai misi berat. Namun baginya, tidak ada yang mustahil dalam sepak bola.
"Kami harus akui ini misi yang sangat berat dan Persija jauh-jauh hari saya katakan adalah tim solid. Meski sekecil apapun, kami masih memiliki peluang," tegas pelatih yang akrab disapa Djanur itu seusai konfrensi pers di Balai Persis, Solo, Minggu (11/2/2018).
Baca Juga
Meski memiliki modal yang berbeda, Djanur menyebut baik PSMS dan Persija memiliki kesamaan untuk laga besok, yaitu terkait proses pemulihan pemain yang sangat mepet.
Leg pertama berlangsung Sabtu (10/2/2018) mulai jam 19.30 WIB dan berakhir jam 21.15 WIB. Sementara leg kedua berlangsung Senin (12/2/2018) dengan kick-off jam 14.30 WIB.
Hal ini berarti kedua tim hanya memiliki waktu istirahat sekitar 43 jam atau kurang dari dua hari. Hal tersebut dinilai Djanur sangat tidak ideal untuk pengembalian kondisi fisik pemain.
"Persija saya pikir juga sama-sama kelelahan karena waktu recovery yang tidak ideal. Namun, apapun, mereka punya modal yang lebih baik dengan kemenangan telak di leg pertama," ucap mantan pelatih Persib Bandung itu.
Djanur mengungkapkan ia fokus mengembalikan mental bermain skuat asuhannya. Mayoritas pemain PSMS yang masih berusia muda membuat tim pelatih ingin menguatkan motivasi bertanding.