Bola.com — Penyerang asal Italia, Mario Balotelli, kerap menjadi sasaran pelecehan rasial sepanjang kariernya. Namun, Balotelli bukan satu-satunya pesepak bola yang menjadi korban.
Baca Juga
Sejak masih membela Inter Milan, Balotelli yang berdarah Ghana itu sering menjadi korban pelecehan rasial. Pendukung klub lawan memanfaatkan sifat emosional Balotelli agar dia dikeluarkan.
Penggawa OGC Nice itu juga pernah dihina oleh para pendukung timnas Spanyol ketika membela timnas Italia pada Piala Eropa 2012. Hinaan terhadap warna kulit Balotelli rupanya tidak kunjung berhenti.
Teranyar, Balotelli menjadi korban ketika tengah membela Nice pada laga lanjutan Ligue 1, 10 Februari 2018. Pada pertandingan yang berakhir dengan kekalahan Nice 2-3 dari Dijon itu, Balotelli menerima teror dari pendukung tim tuan rumah.
Merasa kesal, Balotelli yang sudah lebih sabar hanya menghampiri para pendukung Dijon. Setelah itu, dia meminta orang-orang yang menghinanya untuk diam.
Akan tetapi, apa yang terjadi selanjutnya justru membuat sebagian pihak heran. Wasit Nicolas Rainville justru memberikan kartu kuning untuk Balotelli yang menjadi korban.
Keputusan wasit sontak mendapat kecaman dari berbagai pihak. Bahkan, Presiden Nice, Jean-Pierre Rivere, menganggap wasit terlalu berpihak ke Dijon.
Rupanya, Mario Balotelli bukan satu-satunya pesepak bola yang menjadi korban pelecehan rasial. Lantas, siapa saja pemain yang pernah menjadi sasaran?
Berikut ini adalah empat di antaranya:
Dani Alves
Dani Alves sempat menjadi sasaran pelecehan rasial ketika masih memperkuat Barcelona. Peristiwa itu terjadi ketika Blaugrana menghadapi Villarreal pada 27 April 2014.
Ketika tengah bertanding, penggemar Villarreal menirukan suara kera setiap Alves memegang bola. Tidak hanya itu, tiba-tiba salah seorang pendukung Villarreal melemparkan pisang kepadanya.
Alves yang tidak ingin ribut justru mengambil pisang tersebut. Setelah itu, dia mengupas, memakannya, sebelum kembali menaruh pisang tersebut.
Kevin Prince-Boateng
Italia terkenal sebagai negara yang pendukung sepak bolanya kejam terhadap pemain berkulit hitam. Selain Balotelli, Kevin Prince-Boateng juga pernah menjadi korban.
Kejadian paling parah terjadi ketika Boateng masih membela AC Milan. Saat itu, mereka menghadapi Pro Patria pada laga uji coba, 3 Januari 2013. Namun, Boateng justru menjadi sasaran ejekan pendukung lawan.
Alhasil, Boateng memutuskan untuk meninggalkan lapangan yang diikuti oleh rekan-rekan satu timnya. Pertandingan pun tidak dihentikan saat itu juga.
Samuel Eto'o
Samuel Eto'o berkali-kali menjadi korban pelecehan rasial ketika bertanding. Alhasil, Eto'o memutuskan tidak akan membawa keluarganya hadir ke stadion.
Kejadian paling parah terjadi ketika dia masih membela Barcelona. Pada 12 Februari 2005, Barcelona menghadapi Real Zaragoza, saat itu fans lawan menghina Eto'o sepanjang pertandingan.
Merasa kesal, Eto'o keluar dari lapangan dan tidak ingin bertanding. Pria asal Kamerun itu bersedia kembali tampil setelah dibujuk wasit dan rekan-rekan satu timnya.
Patrice Evra
Pertandingan antara Manchester United melawan Liverpool kerap terjadi dalam tensi tinggi, tidak terkecuali pada 15 Oktober 2011. Saat itu, Patrice Evra dan Luis Suarez bersitegang.
Rupanya, Suarez mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada Evra. Bek asal Prancis itu melaporkan hal tersebut ke wasit Andre Marriner.
Alhasil, FA menjatuhi hukuman denda serta larangan bermain selama delapan pertandingan. Saat itu, Suarez mengaku tidak berniat menghina Evra.
Sumber: Berbagai sumber